Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1254
Title: Penafsiran Al-Qadi 'Abdul Jabbar Atas Ayat-Ayat Mutasyabihat dalam Kitab Tanzih Al-Qur'an Al-Matha'in (Telaah Ayat-Ayat Mutasyabihat yang Bernuansa Teologi)
Authors: Ahmad Saroni, 217410701
Advisor: A. Muhaimin Zen
Ade Naelul Huda
Issue Date: 2021
Publisher: Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Sosok Al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr adalah sosok yang sangat penomenal dalam disisplin keilmuan pada madzhab Mu’tazilah khususnya dan umat Islam pada umumnya , beliau merupakan generasi ke sebelas dalam pengkurunan waktu ulama-ulama Mu’tazilah, telah cukup menorehkan sejarah cemerlang dalam peradaban Islam, karya-karyanya yang cukup banyak menjadi rujukan pengkajian para sarjana muslim maupun barat, terlebih dalam hal disiplin teologi.Metode penelitian yang penulis sajikan ini, bersifat deskriptif, analitis yakni analitis dalam pengertian historis dan filosofis. Dengan pendekatan filosofis terhadap figur central yang hidup pada kurun masa tertentu, dengan metodologi menggunakan tinjauan sejarah (historical approach), yang mengungkap hubungan objek penelitian dengan masyarakat, akhlak, karakter pemikiran dan ide seorang tokoh. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kaitannya dengan kitab yang di tulis oleh al-Qâdi ‘Abdul Jabbâr sesuai dengan namanya yaitu “ تنزيه القران عن المطاعن “( Pembersihan Al-Qur’ân dari penyimpangan-penyimpangan ), ini mempunyai misi bahwa Al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr sengaja ingin memberikan mesej kepada faham-faham di luar faham Mu’tazilah itu sendiri tentang ayat mutasyabihat yang berkitan erat dengan masalah-masalah ketuhanan, akan tetapi hemat penulis kitab ini sangat ringkas sekali sehingga penafsiran ayat tidak secara detail di jelaskan, apalagi di tambah dengan tidak semua ayat masuk dalam penafsiran al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr. Mengenai metode tanya jawab yang diterapkan dalam karyanya sudah cukup baik dan memberikan nuansa yang berbeda dalam ranah tafsir Al-Qur’ân. Namun kekurangannya tampak dalam hal keterbatasannya menguraikan data dan terkesan melupakan masalah-masalah yang dapat disimpulkan dari ayat-ayat yang bersangkutan. Bahwa penafsiran al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr terhadap ayat-ayat mutasyâbih tampak subjektif dan sangat bias, terutama sangat kental dengan nuansa i'tizalnya.. Dalam semua uraiannya tentang ayat-ayat mutasyâbih ia berusaha menafsirkan kejanggalan-kejanggalannya melalui lensa kaum Muktazilah dalam rangka memperkuat doktrin Muktazilah dan menghempaskan rivalnya dari kalangan Asy'âriyah. Selain itu penafsiran al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr dinilai tidak holistik dan lebih bersifat parsial karena lebih bertumpu pada satu ayat dan cenderung mengabaikan kesatuan ayat-ayat Al-Qur’ân. Padahal masing-masing ayat Al-Qur'ân memiliki hubungan yang sangat kuat dan saling terintegrasi, sebagaimana dikatakan para mufassir Al-Qur'ân” Yufassiru Ba'dhuhu Ba'dhan”. Inilah salah satu kelemahan tafsir sektarian, seringkali memposisikan doktrin madzhab di atas Al-Qur'ân sendiri. Sehingga cenderung memakasakan pemahaman terhadap ayat-ayat Al Qur'ân dan mengabaikan riwayat-riwayat yang berseberangan dengan doktrin keyakinan madzhabnya. Selain itu Al-Qâdî ‘Abdul Jabbâr menjadikan analisa bahasa sebagai sarana untuk memperkuat penafsirannya atas ayat-ayat mutasyabihat. Malah tak segan-seganmemilih makna kata yang tidak relevan ketimbang makna yg kuat guna memperkokoh pemahamannya atas Al-Qur'ân. hal ini tampak dari penafsirannya atas kata “Nazhiroh” yang dimaknai dengan “menunggu” ketimbang memilih makna “melihat”.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1254
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410701-Ahmad Saroni.pdf
  Restricted Access
217410701-Tesis3.32 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.