Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2230
Title: Peran Keluarga terhadap Pendidikan Anak Perempuan menurut Agama Islam
Authors: Yayah Nihayatll Iiaz, 00310564
Advisor: Edy Suhandi
Issue Date: 2007
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak, oleh karena itu keluarga disebut sebagai "primary communy" yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, keluarga disebut sebagai lingkungan pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan bimbingan clan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama, karena sebagian hidup anak berada dalam keluarga. Maka pendidikan yang paling banyak. diterima oleh anak adalah di dalam keluarga. 1 "Pendidikan dalam keluarga atau di rumah tangga termasuk pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan ialah proses pendidikan yang diperoleh oleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seseorang lahir sampai mati. " Dalam literatur lainnya dijelaskan bahwa bila keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan sendi-sendi pendidikan yang fundamental, maka keluarga merupakan pemberi pengaruh pertama. Keluarga lebih kuat dari semua sendi-sendi itu, sebab sejak awal masa kehidupannya seorang anak menerima pengaruh dari keluarga dan waktu yang dihabiskannya dilingkungan keluarga lebih banyak dari pada di tempat-tempat lain. Di samping itu, kedua orang tua lebih banyak. berpengaruh terbadap anak-anaknya. Da1am hal ini, ibulah yang paling banyak waktunya dalam mendidik anak, karena ibu lebih banyak menyertai anaknya dt'bandingkan bapak. Oleh karena it􀀨 pendidikan terhadap anak perempuan harus lebih diperhatikan, karena kelak ia akan menjadi seorang ibu yang akan merawat dan mendidik anak-anaknya. Dalam hal ini, orang tua tidak boleh membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan dalam segala hal, terutama dalam pendidikan. Dalam masyarakat, masih ada anggapan yang telah membudaya bahwa pendidikan anak laki-laki harus lebih didahulukan dari pada pendidikan anak perempuan. Karena menurut mereka laki-laki lebih utarna dan lebih membutuhkan pendidikan dari pada perempuan. Padahal tanpa mereka sadari anggapan tersebut telah memperluas jurang pemisah antara laki-laki dan perempuan.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2230
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yayah Nihayatil Liaz_FULL.pdf
  Restricted Access
7.24 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.