Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/752
Title: Tradisi Pemberian sanad Al-Qur’an Studi Pada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitul Abidin Darussalam Wonosobo Jawa Tengah dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Banjar Jawa Barat
Authors: Uli Rif’atul Millah, 14210620
Advisor: Istiqomah
Issue Date: 2018
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Islam merupakan agama yang mengatur segala sisi kehidupam umatnya. Salah satu sisi yang diperhatikan adalah dalam proses serah terima ilmu. Setiap ilmu yang diterima dari satu generasi ke generasi setelahnya harus bisa dipertanggungjawabkan nilai keotentikannya. Sistem sanad menjadi solusi yang diberikan agama Islam untuk menjaga nilai keotentikan setiap ilmu yang diterima umatnya. Saat ini, kajian tentang sanad kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya, sanad menjadi kurang populer di kalangan umat Islam khususnya umat Islam di Indonesia. Hanya sebagian kalangan saja yang memahami tentang sanad salah satunya adalah kalangan pesantren. Di Indonesia terdapat beberapa pesantren yang masih menghidupkan tradisi pemberian sanad Al-Qur’an, salah satunya adalah Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Baitul Abidin Darussalam Wonosobo dan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Banjar. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana tradisi pemberikan sanad Al-Qur’an di kedua pesantren tersebut. Jenis metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field Research) dengan metode analisis data deskriptif analitis. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu suatu pendekatan yang berusaha melukiskan pengalaman penulis sebagaimana adanya, tanpa memperhatikan asal usul psikologinya dan keterangan kausal yang dapat disajikan oleh ilmuwan, sejarawan,dan sosiolog. Tradisi pemberian sanad Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baitul Abidin Darussalam berlangsung secara tertutup, tidak semua santri mengetahui tradisi tersebut. KH. As’ad hanya memberikan sanad kepada beberapa santri dengan cara yang bervariasi. Sebagian hanya diceritakan sekilas, sebagian diberikan secara tertulis, dan sebagian tidak diberikan sanad. Untuk mendapatkan sanad dari beliau cukup sulit karena harus memenuhi beberapa persyaratan khusus. Adapun tradisi pemberian sanad Al- Qur’an di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar awalnya berlngsung tertutup kemudian pada tahun 2016 tradisi tersebut berlangsung secara terbuka. Sanad diberikan secara lisan dan tulisan pada acara khatmil Qur’an setiap tanggal 14 Muharram. Syarat untuk mendapatkan sanad di Pesantren ini cukup mudah, karena santri cukup menyetorkan hafalan sampai selesai dan ikut khatmil Qur’an
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/752
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
14210620.pdf
  Restricted Access
49.83 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.