Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4557| Title: | Kezaliman Bani Israil Dalam Perspektif Al-Quran (Analisis Kontekstual dengan Pendekatan Mana Cum Magza) |
| Authors: | Sinta Maulina Anjani, 21211798 |
| Advisor: | Muhammad Ulinnuha |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
| Abstract: | Kisah Bani Israil dalam Al-Qur’an diulang sebagai peringatan agar umat Islam tidak mengulangi penyimpangan mereka. Berbagai bentuk kezaliman seperti pengingkaran perjanjian, manipulasi ajaran, dan penyebaran kebencian tetap relevan dengan fenomena sosial masa kini. Penelitian ini bertujuan menafsirkan ayat-ayat tentang kezaliman Bani Israil dengan pendekatan ma’nā cum magzā guna menggali pesan etis-kontekstual yang dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat modern. Studi ini mengkaji makna historis (al-maʿnā al-tārīkhī), pesan fenomenal historis (al-magzā al-tārīkhī), dan relevansi kontemporer (al-magzā al-mutaḥarrik) dari ayatayat tentang kezaliman Bani Israil. Perbedaan utama penelitian ini dengan kajiankajian sebelumnya terletak pada pendekatan yang digunakan. Jika penelitian terdahulu umumnya bersifat deskriptif-normatif dengan fokus pada aspek teologis atau historis semata, maka studi ini menggunakan pendekatan ma’nā cum magzā yang bersifat interpretatif dan transformatif. Dengan menekankan dimensi sosial, etis, dan simbolik ayat, pendekatan ini memungkinkan pembacaan Al-Qur’an yang lebih kontekstual dan relevan terhadap realitas kezaliman kontemporer. Penelitian dilakukan secara kualitatif berbasis pustaka dengan metode tafsir tematik (mauḍū‘ī) dan analisis ma’nā cum magzā. Lima ayat menjadi objek formal: QS. AlAnfāl [8]:56, QS. Āli ‘Imrān [3]:21 dan [3]:78, QS. An-Nisā’ [4]:161, serta QS. AlMā’idah [5]:64. Analisis mencakup aspek linguistik, intratekstual, intertekstual, dan almagzā al-tārīkhīserta al-magzā al-mutaḥarrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayat-ayat tersebut mencerminkan pola penyimpangan yang dilakukan secara sadar oleh sebagian elite Bani Israil, seperti pengkhianatan (QS. Al-Anfāl [8]:56), pembunuhan terhadap para nabi dan penyeru kebenaran (QS. Āli ‘Imrān [3]:21), manipulasi ajaran (QS. Āli ‘Imrān [3]:78), praktik riba dan perampasan batil (QS. An-Nisā’ [4]:161), serta penyebaran permusuhan dan kebencian (QS. Al-Mā’idah [5]:64). Fenomena serupa masih terjadi dalam bentuk politisasi agama, kekerasan simbolik, ketimpangan ekonomi, dan ujaran kebencian. Karena itu, pendekatan maʿnā cum magzā menegaskan peran Al-Qur’an sebagai kritik sosial dan panduan etika profetik dalam menghadapi kezaliman kontemporer. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4557 |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 47-21211798.pdf Restricted Access | 2.48 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 47-21211798_Publik.pdf Restricted Access | 1.62 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.