Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Program Tahfizh Al-Qur’an Kelas 5 Di MI Emirattes Al Mushonnif

Abstract

Seluruh dunia saat ini tengah dihadapkan dengan musibah pandemi Covid-19 termasuk salah satunya negara Indonesia. Krisis ini berhubungan dengan persoalan pendidikan. Sehingga kegiatan belajar mengajar yang beralih menjadi pembelajaran jarak jauh.Hal ini menyebabkan dampak yang terjadi pada pembelajaran program tahfizh Al-Qur’an di kelas 5 MI Emirattes. Faktor utama yang sangat mempengaruhi adalah dukungan dan aktifnya peran orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak pembelajaran daring terhadap program tahfizh Al-Qur’an. Masalah yang diangkat yaitu dampak pembelajaran daring terhadap program tahfizh Al-Qur’an kelas 5 di MI Emirattes Al-Mushonnif. Persamaan dalam penelitian ini dengan Skripsi karya Susan Rosmawati (Mahasiswi UIN Jakarta) yaitu menggunakan variabel program tahfizh, dan wajib di sekolah. kemudian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian yang diteliti oleh Susan yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan dalam penelitian yang diteliti adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, serta pendekatan penelitian pendekatan deskriptif. Sebagai sumber utama yaitu guru tahfizh. Sumber pendukung lainnya berupa buku-buku, untuk mendapatkan data dengan observasi ke sekolah, wawancara dengan kepala sekolah, guru tahfizh, wali murid kelas 5, dan siswa kelas 5 MI Emirattes Al-Mushonnif Islamic School Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari pembelajaran daring terhadap program tahfizh Al-Qur’an yaitu: Dampak negatif sebesar 70% siswa kelas 5 mengalami penurunan. Adapun dampak positifnya yaitu: sebesar 30% siswa di kelas 5 yang mengalami kenaikan dan bahkan ada yang melebihi dari pencapaian target. Pembelajaran daring ini dianggap kurang efektif dan banyak menghasilkan dampak negatif