Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1407
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | E. Syibli Syarjaya | - |
dc.contributor.advisor | Muhammad Azizan Fitriana | - |
dc.contributor.author | Sulastri, 316440023 | - |
dc.date.accessioned | 2021-09-18T04:49:23Z | - |
dc.date.available | 2021-09-18T04:49:23Z | - |
dc.date.issued | 2021 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1407 | - |
dc.description.abstract | Penelitian ini menjelaskan tentang komunikasi verbal dalam Al-Qur’an dan korelasinya dengan penanggulangan ujaran kebencian. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa komunikasi verbal memiliki peran penting bagi kehidupan dan dapat dikatakan sebagai komunikasi utama bagi manusia. Karena itu dalam menyampaikan komunikasi verbal setiap orang mesti berhati-hati dalam menyampaikannya. Komunikasi verbal yang disampaikan secara hati-hati dapat menghindarkan diri dari berbagai bentuk ujaran kebencian. Penelitian ini senada dengan pendapat yang dikatakan Rachmat Kriyantono, bahwa komunikasi verbal berguna tidak hanya sekedar untuk berbagi informasi, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam membangun hubungan kemanusiaan. Agar hubungan ini senantiasa terjaga, maka komunikasi verbal yang patut disampaikan dalam keseharian mesti mengandung unsur kebaikan, menghormati dan menghargai perasaan orang lain/sesama serta menegasikan ujaran kebencian. Sebab komunikasi yang mengandung unsur ujaran kebencian tidak hanya dilarang oleh Al-Qur’an tetapi juga oleh Undang-Undang. Penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss yang menegaskan bahwa posisi komunikasi nonverbal lebih signifikan daripada komunikasi verbal. Menurut mereka, komunikasi nonverbal lebih lengkap daripada komunikasi verbal karena mencakup perasaan, sikap, serta pikiran yang dipraktikkan melalui gestur, postur, ekspresi wajah, dan sebagainya. Meskipun komunikasi nonverbal memiliki peran penting, tetapi hemat penulis dari sisi pemahaman pesan komunikasi, komunikasi verbal lebih mudah dipahami daripada komunikasi nonverbal. Tidak semua model komunikasi nonverbal dapat dengan mudah dipahami oleh setiap orang, melainkan hanya oleh orang-orang tertentu saja. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik library research (studi pustaka), di mana dilakukan dengan menginventarisasi data-data yang berkorelasi dengan masalah yang dibahas, baik yang bersumber dari buku maupun sumber tertulis lainnya, seperti jurnal ilmiah makalah, prosiding ataupun laporan penelitian. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode tekstual interpretatif dan deskriftif Inferensial. Metode ini adalah metode yang digunakan untuk melihat Al-Qur’an apa adanya, sesuai dengan teks yang ada di dalamnya. Metode deskriftif Inferensial digunakan untuk mendiskripsikan/menjelaskan tentang segala hal yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas, dalam hal ini dengan kajian ayat-ayat komunikasi verbal yang diteliti pada penelitian ini. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Komunikasi Verbal | en_US |
dc.subject | Ujaran Kebencian | en_US |
dc.title | Komunikasi Verbal dalam Al-Qur'an dan Korelasinya dengan Penanggulangan Ujaran Kebencian | en_US |
dc.type | Disertasi | en_US |
Appears in Collections: | Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
316440023-Sulastri.pdf Restricted Access | 316440023-Disertasi | 3.44 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.