Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1990
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Said Agil Husin Al-Munawwar | - |
dc.contributor.advisor | Faizah Ali Syibromalisi | - |
dc.contributor.author | Siti Rohmah, 317440036 | - |
dc.date.accessioned | 2022-10-17T03:15:58Z | - |
dc.date.available | 2022-10-17T03:15:58Z | - |
dc.date.issued | 2022 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1990 | - |
dc.description.abstract | Orangtua senantiasa dihadapkan dengan masalah dalam mengasuh anak akibat dari perkembangan dan perubahan zaman (teknologi informasi, pornografi, dekadensi moral dan sebagainya). Dalam menghadapi tantangan tersebut, kepengasuhan menjadi kata kunci penting. Orangtua musti membangun komunikasi yang baik. Problem anak akibat perkembangan dan perubahan zaman disinyalir karena hilangnya nilai-nilai emosional dan spiritual. Menjadi penting membangun komunikasi dalam kepengasuhan sekaligus menanamkan nilai-nilai kecerdasan emosional dan spiritual yang berbasiskan ayat-ayat Al-Qur’an. Disertasi ini bertujuan mendeskripsikan paradigma komunikasi orangtua dan anak dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual berbasiskan kisah Nabi Nuh As., Nabi Ibrahim As, Nabi Ya’qub As dan Luqman. Disertasi ini memfokuskan risetnya pada tiga pertanyaan: bagaimana paradigma komunikasi orangtua dan anak secara umum? Bagaimana paradigma komunikasi orangtua dan anak dalam Al- Qur’an? dan bagaimana metode metode komunikasi untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak sesuai dengan Al-Qur’an? Disertasi ini menerapkan jenis penelitian kualitatif dengan sumberdaya Pustaka (library research) dan dengan pendekatan maud}u’i (tematik) dalam menganalisa ayat-ayat tentang komunikasi orangtua-anak yang ada di dalam Al-Qur’an, yakni komunikasi Nuh As. dengan anaknya, Ibrahim dengan anaknya dan ayahnya, Ya’qub dengan anaknya, dan Luqman kepada anaknya. Disertasi ini mendukung kesimpulan Benaouda Bensaid, Salah ben Tahar Machouche, dan Fadila Grine (2014) yang menyatakan bahwa dengan memahami Al-Qur’an, manusia akan menemukan prinsip dan nilai kecerdasan emosional dan spiritual yang menjadi landasan ketika berhubungan dengan orang lain atau komunitas yang lebih luas lagi. Disertasi ini berkesimpulan bahwa 1) Paradigma komunikasi orangtua dan anak dibangun oleh pola hubungan dan pola komunikasi di antara kedua belah pihak. Pola hubungan dan pola komunikasi ini mempengaruhi pertumbuhan anak. Bila pola hubungan dan pola komunikasi yang dibangun oleh orangtua adalah pola yang baik, maka tumbuh kembang anak juga baik. 2) Paradigma komunikasi orangtua dan anak dilandasi atas ketauhidan kepada Allah Swt dan kasih sayang. Ketauhidan dan kasih sayang ini melahirkan sikap-sikap spiritual (kecerdasan spiritual) dan sikap sosial (kecerdasan emosional) pada diri anak. 3) Di dalam kisah Nabi Nuh As., Nabi Ibrahim As, Nabi Ya’qub As dan Luqman, terdapat nilai-nilai kecerdasan emosional dan spiritual, beserta metode meningkatkannya. Al-Qur’an menyatakan bahwa dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual anak, orangtua harus memiliki kesiapan terlebih dahulu (berupa ilmu, hati yang baik, kebijakan/hikmah) sebagai modal untuk menjadi model bagi anak-anaknya. Tema kecerdasan spiritual dalam kisah para nabi tersebut dan Luqman adalah tentang keimanan kepada Allah Swt., pencarian makna hidup, ibadah/shalat, sabar dan berdoa, berzikir serta bertafakkur. Tema kecerdasan emosional dalam kisah kisah Nabi Nuh As., Nabi Ibrahim As, Nabi Ya’qub As dan Luqman. adalah akhlak (moral, meliputi rendah hati, bersyukur dan berilmu), amar ma’ruf nahi munkar, bergaul dengan baik dan berkomunikasi dengan baik. Tema-tema baik kecerdasan spiritual maupun kecerdasan emosional bisa ditingkatkan melalui metode a) qudwah (metode exemplary), b) dialog/tanya jawab, c) harus memiliki kegigihan, d) nasihat atau mauizah, dan e) reward and punishment. Kisah Nabi Nuh As., Nabi Ibrahim As, Nabi Ya’qub As dan Luqman. tersebut bisa menjadi materi pembelajaran budi pekerti dan akhlak di lembaga pendidikan maupun di keluarga. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
dc.subject | Komunikasi | en_US |
dc.subject | orangtua | en_US |
dc.subject | kecerdasan emosional | en_US |
dc.subject | kecerdasan spiritual | en_US |
dc.subject | kepengasuhan | en_US |
dc.title | Paradigma Komunikasi Orangtua dan Anak dalam Al-Qur’an untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual (Kajian Tafsir Tematik) | en_US |
dc.type | Disertasi | en_US |
Appears in Collections: | Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
317440036-Siti Rohmah.pdf Restricted Access | 317440036-Disertasi | 11.76 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.