Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3363
Title: Variasi Rasm dan Dabt Mushaf Nusantara: Kajian Mushaf Standar Indonesia, Baḥriyah dan Al-Quddus Bi Al-Rasm Al-‘Usmani
Authors: Eka Prasetiawati, 319440060
Advisor: Said Agil Husin Al-Munawwar
Ahsin Sakho Muhammad
Issue Date: 2023
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Kesimpulan disertasi ini adalah Mushaf Nusantara memiliki otoritas yang sejajar dengan mushaf dunia Islam lainnya. Penulisan rasm dan dabt-nya merujuk pada mazhab yang muktabar. Karenanya ia tidak dapat diletakkan atau dianggap sebagai mushaf inferior. Selain itu ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi variasi rasm dan dabt Mushaf Nusantara antara lain: 1] riwayat qira’at yang dipakai, 2] jenis mushaf, 3] mazhab rasm dan dabt, 4] hasil ijtihad penyusun mushaf, 5] riwayat rasm dan dabt, 6] aspek pengguna (pembaca) Al-Qur’an 7] aspek khat yang dipakai, 8] aspek addul âyi (perhitungan ayat), 9] aspek tanda waqaf wal ibtida’, 10] teknik dalam penerbitan menggunakan mushaf pojok atau tidak. Disertasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan rasm dan dabt pada kasus Mushaf Standar Indonesia, Bah}riyah dan Al-Quddus. Stressing penelitian ini lebih fokus kepada kajian Mushaf Nusantara dengan memakai teori rasm ad-Dani (w. 444 H) dalam al-Muqni’ fi Rasm al-Mushaf dan teori Abu Dawud (w. 496 H) dalam at-Tabyin li Hija’ at-Tanzil. Sedangkan teori dabt yang dipakai adalah kitab irsyad at-talibin karya Salim Muhaisin. Disertasi ini mendukung pendapat Zainal Arifin, Ahmad Fathoni, Ahsin Sakho yang menyatakan bahwa penulisan mushaf harus memiliki sandaran pendapat dari tokoh rasm usmani yang otoritatif yaitu acuan MSI lebih dekat pada riwayat Ad-Dani dan MM secara konsisten mengacu riwayat Abu Dawud. Kemudian menolak pendapat Maftuh, Hisyami Yazid yang menyatakan bahwa yang paling usmani hanya mushaf Madinah karena MSI tidak punya sandaran otorotatif dibidang rasm dan dabt. Metode penelitian dalam disertasi ini adalah kualitatif (library research). adapun pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan historis. Pendekatan historis-diakronik untuk menelusuri seluk beluk sejarah penulisan mushaf dari masa Rasul sampai munculnya tanda baca Al-Qur’an dan melacak sejarah genealogi penerbitan mushaf nusantara. Selanjutnya penulis memakai metode komparatif untuk mencari persamaan kaidah rasm apakah tetap konsisten dengan teori as-Syaikhan serta menelaah perbedaan dabt yang dipakai dalam ketiga mushaf nusantara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persamaan rasm MSI dan Al-Quddus dalam penerapan kaidah hadzf alif, ziyadah alif, badal, hamzah, al-fasl wa al-wasl dan ma fihi qira’atani terlihat konsisten mengikuti riwayat ad-Dani dan Abu Dawud. Sedangkan mushaf Bahriyah tampak tidak konsisten menerapkan teori rasm usmani seperti pada kasus hadzf alif, ziyadah ya’ dan waw, hamzah, qira’at mushaf ini cenderung memakai mazhab imla’i. Adapun perbedaan dabt ketiga mushaf Nusantara meliputi bentuk dan letaknya sama yaitu harakat (fatḥah, ḍammah dan kasrah), fatḥatain dan kasratain, tasydīd, lām alif; bentuknya berbeda namun letaknya sama yaitu ḍammatain, sukūn pada huruf mati, mad lāzim, al-Imālah; Bentuk dan letaknya berbeda yaitu sukūn pada huruf mad, mad ṭabī’ī, mad ṭabī’ī ḥarfiy, mad wājib muttaṣil, mad jā`iz munfaṣil, hamzah qaṭa’, hamzah tashīl, isymām, alif wasal, ibtidā`, huruf yang di-ḥazf rasm-nya (alif, wāw, yā’ dan nūn), huruf yang ditambahkan dalam rasm (ziyādah alif, wāw dan yā’). Dari 11 tanda baca pada ketiga mushaf nusantara mengikuti teori Salim Muhaisin.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3363
Appears in Collections:Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
319440060 - Eka Prasetiawati.pdf
  Restricted Access
319440060 - Disertasi6.64 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.