Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3704
Title: | Auqat As-Salah dalam Al-Qur`an: Studi Analisis Tafsir Marah Labid li Kasyf Ma’na Al-Qur`an Al-Majid Karya Syekh Nawawi al-Bantani (1813-1897 M) |
Authors: | Siti Nadlifah, 220410987 |
Advisor: | Ahsin Sakho Muhammad Romlah Widayati |
Issue Date: | 2024 |
Publisher: | Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Tesis ini bertujuan untuk menggali penafsiran Syekh Nawawi al-Bantani terkait ayat-ayat waktu salat dalam Tafsir Maraḥ Labīd. Dari sisi muatan materi, penulis memperhadapkan dengan kitab-kitab fikih beliau. Sehingga akan didapatkan metode penafsiran dan alasan yang melatarbelakanginya. Kemudian juga akan didapatkan implikasi metode penafsiran terhadap pemahaman masyarakat. Hal ini menjadi perhatian, karena dasar/dalil yang digunakan untuk menetapkan waktu salat bersumber langsung dari ayat Al-Qur`an, di samping diperjelas dengan berbagai hadis Nabi yang ada. Karenanya menjadi hal yang diperlukan untuk melihat bagaimana muatan fikih dalam kajian tafsir terkait hukum waktu salat. Selain itu, penulis mendapati karya-karya lain –selain Syekh Nawawi– di dalamnya terdapat keserupaan, baik dari materi/isi ataupun struktur penyajian. Sehingga perlu dikaji apakah keserupaan juga terjadi dalam karya Syekh Nawawi. Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis kualitatif yang berbasis kepustakaan, dengan menggunakan sumber primer Tafsir Maraḥ Labīd dan kitab-kitab fikih karya Syekh Nawawi al-Bantani. Data yang didapatkan dengan teknik dokumentatif, serta metode yang digunakan adalah analisis-deskriptif, yakni penulis menganalisa dan mengkaji penafsiran ayat waktu salat dalam Tafsir Maraḥ Labīd, kemudian melakukan telaah dengan memadankan kepada kitab-kitab fikih dan data pendukung lainnya. Maka akan terpotret metode yang Syekh Nawawi gunakan dalam menafsirkan ayat waktu salat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penafsiran ayat-ayat waktu salat dalam Tafsir Maraḥ Labīd sangat singkat. Penafsiran yang disajikan cenderung tekstual/kebahasaan dengan mencari lafaz lain untuk menjelaskan maksud ayat. Setelah merujuk kepada kitab-kitab fikih Syekh Nawawi, dalam Tafsir Maraḥ Labīd tidak ditemukan pembahasan fikih yang cukup luas. Termasuk materi-materi yang secara umum menjadi pembahasan dalam kajian fikih. Sehingga tidak ditemukan keserupaan dari dua disiplin keilmuan tersebut dalam pembahasan yang sama. Di antara kesimpulan yang penulis dapatkan dari hal tersebut adalah tiap-tiap karya Syekh Nawawi secara umum memiliki metode dan karakter yang berbeda. Sikap ilmiah yang beliau miliki tidak membawanya untuk melakukan plagiasi terhadap karya sendiri. Serta menjadi bukti atas keluasan dan keluwesan ilmu yang beliau miliki. |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3704 |
Appears in Collections: | Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
220410987_Siti Nadlifah.pdf Restricted Access | 220410987_Tesis | 4.82 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.