Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3744
Title: Kontekstualisasi Penafsiran Ayat-Ayat Tarbawi dalam Pengasuhan Pesantren
Authors: Ade Nurhayat, 317440025
Advisor: Artani Hasbi
Ahmad Munif Suratmaputra
Issue Date: 2024
Publisher: Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Disertasi ini bertujuan membahas kontekstualisasi ayat-ayat tarbawi dalam pengasuhan pesantren untuk menjawab kesulitan umat Islam dalam memahami maksud dan kandungan dari ayat-ayat terkait pengasuhan agar para pengasuh pesantren dapat memahami pola pengasuhan yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dengan merujuk kepada “Tafsir Tarbawi Lil Qur’an al-Karim” karya Anwar Al Baz karena corak tafsirnya lebih spesifik tentang pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk menggali secara komprehensif kontekstualisasi penafsiran ayat-ayat tarbawȋ dalam pengasuhan pesantren dan pengasuhan pesantren yang ideal. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan library research (studi kepustakaan) dan metode tematik konseptual (maudhu’i). Sumber data yang digunakan menjadi dua bagian, yakni sumber data primer yaitu Kitab Suci Al-Qur’an al-Karim, dan sumber data sekunder dari kitab, buku-buku dan literatur-literatur pendukung lainnya, yaitu kitab tafsir klasik seperti Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Fath}ul Qadir, Tafsir At-T}abari, Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Al-Jalalain, dan kitab tafsir kontemporer seperti Tafsir Tarbawi Anwar Al-Baz, Tafsir Al-Misbah, dan Tafsir Al-Azhar, dan buku-buku karya para mufasir klasik dan mufasir kontemporer yang mendukung tema penelitian. Data dikumpulkan melalui studi pustaka. Peneliti kemudian menganalisa ayat-ayat tarbawi dalam Al-Qur’an yang memiliki relevansi dengan tema pengasuhan pesantren, lalu menganalisis tafsiran ayat-ayat tarbawi dengan mengacu pada kitab-kitab tafsir klasik dan kontemporer. Disertasi ini sependapat dengan Abdullah Nasih Ulwan yang mengatakan bahwa pengasuhan harus mencakup enam pilar tarbawi, yaitu: Imaniyah, Khuluqiyah, Jismiyah, ‘Aqliyah, Nafsiyah, dan Ijtima’iyah. Juga sependapat dengan Anwar Al Baz, bahwa nilai pendidikan dalam al-Qur’an ada lima hal, yaitu: Rabbaniyah, Syumuliyah Takamuliyah, Tawazun, Ijabiyah al-‘amaliyah dan al-Waqi’iyah. Namun, disertasi ini tidak sependapat dengan Sely Wahyuningrum yang mengatakan bahwa pengasuhan mencakup empat aspek saja, yaitu disiplin, interaksi, pengawasan, reward dan punishment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontekstualisasi penafsiran ayat-ayat tarbawi dalam pengasuhan pesantren adalah kewajiban belajar di pesantren sebagai analisis kontekstualisasi Tafaqquh fi ad-Din Surat At-Taubah: 122, Kurikulum Pengasuhan Pesantren sebagai kontekstualisasi dari QS. Luqman 13-19, Pengasuhan memperhatikan perkembangan etika santri sebagai kontekstualisasi dari QS. S. Al-Mujadalah: 11, Integrasi Intelektual dan Spiritual dalam Pengasuhan di Pesantren merupakan Kontekstualisasi QS. Fatir: 28, Kriteria Pengasuh Ideal analisis QS. Ali ‘Imran: 79, Membangun Komunikasi efektif kunci keberhasilan dalam pengasuhan santri sebagai kontektualisasi QS. Al-Ahzab: 70-71. Selain itu, penelitian ini menawarkan 5 poin terkait pengasuhan pesantren ideal, yaitu: memiliki komponen pengasuhan pesantren, tujuan pengasuhan pesantren, kurikulum pengasuhan pesantren, pola pengasuhan pesantren dan pengasuh ideal.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3744
Appears in Collections:Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
317440025_Ade Nurhayat.pdf
  Restricted Access
317440025_Disertasi3.65 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.