Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4070
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSaid Agil Husin Al-Munawwar-
dc.contributor.advisorRomlah Widayati-
dc.contributor.authorAli Fitriana Rahmat, 319440068-
dc.date.accessioned2024-11-11T07:26:37Z-
dc.date.available2024-11-11T07:26:37Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4070-
dc.description.abstractTulisan ini berusaha mengkaji secara kritis buku Qawāʻid at-Tarjīḥ ʻInda al-Mufassirīn karya al-Ḥarbī (l. 1387 H) dari segi metodologinya dalam rangka menata ulang konstruksi metodologi tarjih tafsir yang dirumuskan oleh al-Ḥarbī (l. 1387 H). Penelitian ini menggunakan metode content analysis. Penyajian data dalam tulisan ini berupa deskriptif-analisis-kritis. Supaya memperoleh gambaran utuh dan hasil temuan yang ilmiah dan komprehensif terkait konstruksi metodologi tarjih tafsir, maka disertasi ini menggunakan metode kualitatif dengan memakai pendekatan bahasa, sosiologis, historis, filosofis, dan fenomenologi. Disertasi ini sependapat dengan Ibn Juzay (w. 741 H) tentang teori klasifikasi tafsīr muttafaq ʻalaih dan mukhtalaf fīh serta sejumlah parameter tarjih. Begitu pun dengan pemetaan penafsiran kontradiktif (taḍād) dan penafsiran variatif (tanawwuʻ) yang ditulis oleh Ibn Taimiyyah (w. 728 H). Penelitian ini sejalan dengan aţ-Ţayyār (l. 1384 H/1965 M) yang menyatakan produk tarjih bersifat asumtif. Penelitian ini mendukung teori tarjih empirik al-Jārullāh. Sementara disertasi ini berupaya merekonstruksi, melengkapi dan menstrukturisasi penelitian yang dirumuskan oleh al-Ḥarbī (l. 1387 H) dengan merenovasi paradigma tarjih. Penambahan tersebut merupakan hasil elaborasi tarjih interdisipliner. Penelitian ini berseberangan dengan al-Ḥarbī (l. 1387 H) yang memperlakukan tarjih sebagai alat kritik tafsir, sehingga akan berimplikasi pada tumpangtindihnya (overlaping) fungsi tarjīḥ tafsir dengan tugas kritik tafsīr (ad-dakhīl). Penelitian ini menunjukkan bahwa tarjih tafsīr yang berasaskan paradigma prefensial-alternatif bisa merevitalisasi konstruksi pentarjihan tafsir Al-Quran yang lebih efisien dan moderat. Oleh karena itu rekonstruksi dan strukturisasi metodologi tarjih tafsir al-Ḥarbī (l. 1387 H) merupakan hal yang urgen dalam rangka pencarian produk tafsir berbobot dan berkualitas sekaligus sebagai langkah afirmatif terhadap kekayaan ragam penafsiran. Disertasi ini menawarkan sejumlah teori tarjih. Pertama, at-tarjīḥ syaiʼun wa at-tajrīḥ syaiʼun ākhar. fa at-tarjīḥ li taqdīm al-aqwā wa at-tajrīḥ li radd al-majrūḥ (tarjih sangat berbeda dengan kritik, tarjih untuk memilih paling kuat, kritik untuk mengeliminasi paling cacat). Kedua, al-ʻibrah fī at-tarjīḥ bi ikhtiyār aḥsan al-wujūh lā bi tajrīḥ al-majrūḥ (tarjih itu preferensi alternatif bukan kritik destruktif-eliminatif). Ketiga, muhimmah at-tarjīḥ taqwiyah lā taşfiyah (tugas tarjih adalah vitalisasi bukan purifikasi) dan beberapa teori lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTarjih Tafsiren_US
dc.subjectMetodologien_US
dc.subjectQawāʻid at- Tarjīḥ ʻInda al-Mufassirīnen_US
dc.subjectḤusain al-Ḥarbīen_US
dc.titleRekonstruksi Metodologi Tarjīh Tafsīr (Studi Kritis Atas Buku Qawāʻid At-At-Tarjīh ʻinda Al-Mufassirīn Karya Husain Al-Harbī (L. 1387 H))en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Disertasi S3 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
319440068_Ali Fitriana Rahmat.pdf
  Restricted Access
Disertasi_3194400687.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.