DSpace Repository

Perdebatan dalam Penamaan Surah Al-Quran (Studi Analisis Pemikiran Imam Jalaluddin 'Abdurrahman as-Suyuthi)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Romlah Widayati
dc.contributor.advisor Muhammad Ulinnuha
dc.contributor.author Siti Hazrotun Halaliyatul Muharromah, 218410841
dc.date.accessioned 2021-02-22T05:43:54Z
dc.date.available 2021-02-22T05:43:54Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1217
dc.description.abstract Penamaan surah dalam Al-Qur`an memiliki redaksi yang berbeda-beda. Tidak jarang satu surah memiliki lebih dari satu nama, seperti yang telah diungkapkan oleh Imam as-Suyuthi di dalam kitab Al-Itqȃn fî ‘Ulûm Al-Qur`an. Perbedaan ini menimbulkan pandangan yang variatif dari para ulama. Ada yang berpendapat bahwa nama-nama surah dalam Al-Qur`an adalah tauqifi dan ada pula yang ijtihadi, salah satunya adalah pendapat Imam as-Suyuthi. Di dalam penelitian ini penulis mengkaji terkait penamaan surah dalam Al-Qur`an yang terfokus pada pendapat Imȃm as-Suyûthi yang terangkum dalam beberapa pertanyaan yakni: Bagaimana pendapat Imȃm as-Suyûthi tentang penamaan surah dalam Al-Qur`an? dan Bagaimana konsistensi Imȃm as-Suyûthi dalam menerapkan Konsep Penamaan Surah Al-Qur`an di dalam kitab Dûr al-Mantsûr fî Tafsîr bi al-Ma’tsûr, Tafsîr al-Jalȃlain dan kitab Asrȃr Tartîb Al-Qur`an? Penelitian ini menggunakan pendekatan historis-kritis-filosofis. Penulis menelisik lebih jauh lagi terkait pendapat Imȃm as-Suyûthi dengan menelusuri riwayat-riwayat yang diungkapkan. Serta melihat sejauh mana tingkat konsistensi Imȃm as-Suyûthi dalam mengaplikasikan konsep penamaan suratnya di dalam kitab ad-Dûr al-Mantsûr fî at-Tafsîr al-Ma’tsûr, Tafsîr al-Jalȃlain dan Al-Asrȃr Tartib Al-Qur`an, hingga kemudian mengkritisi hal-hal yang dipandang perlu untuk dikritisi. Adapun kesimpulan dari penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa penamaan surah menurut Imȃm as-Suyûthî adalah sebagian tauqifi dan sebagian ijtihadi. Sebab tidak semua nama surah memiliki riwayat yang jelas. Dan kebijakan Imȃm as-Suyûthi untuk tidak mengungkapkan semua hadis dan atsar terkait penamanan surah Al-Qur`an bukanlah untuk menghindari pajanglebar dalam pembahasan, melainkan karena memang tidak semua nama surat memiliki dasar riwayat. Dan terlihat Imȃm as-Suyûthi inkonsisten baik dari segi konsep dan pengaplikasiannya. Seperti di dalam kitab At-Tahbîr fî ‘Ilmi at-Tafsîr. Ia menyebutkan surah Yûnus dengan nama surah As-Sȃbi’ah, sedangkan di dalam kitab Al-Itqȃn fî ‘Ulûm Al-Qur`an surah As-Sȃbi’ah tidak disebutkan. Begitupun di dalam kitab Asrȃr Tartîb Al-Qur`an, Tafsîr Jalȃlain, dan Tafsîr Ad-Dur al-Manstûr fî at-Tafsîr al-Ma’tsûr, seperti surat Sa`ala di dalam kitab Asrȃr disebut surah Al-Ma’ȃrij dalam kitab Jalȃlain. Dan surah Al-Wȃqi’ah disebut surah Al-Ghȃni di dalam kitab Ad-Dur al-Manstûr. Hal ini dapat disebabkan karena keterlupaan Imȃm as-Suyûthi atau kesengajaan sebagai penyempurna kajian-kajian sebelumnya. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Tauqifi en_US
dc.subject Riwayat en_US
dc.subject Konsistensi en_US
dc.title Perdebatan dalam Penamaan Surah Al-Quran (Studi Analisis Pemikiran Imam Jalaluddin 'Abdurrahman as-Suyuthi) en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account