Abstract:
Komunikasi adalah aspek terpenting dalam kehidupan manusia, karena
manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi atau kelebihan dan kekuatan
yang sangat unik. Peran guru bagi siswa merupakan hal terpenting dalam
proses komunikasi di kelas. Tak hanya sekedar mengajarkan, namun perlu
mengetahui bagaimana cara komunikasi yang baik dengan menyesuaikan
kecerdasan dan karakter yang dimiliki oleh siswa. Sehingga untuk
mengetahui hal tersebut, diterapkan dengan menggunakan metode
kecerdasan STIFIn. Yaitu sebuah metode yang menjelaskan tipe kecerdasan
dan kepribadian seseorang berdasarkan belahan otak dominan.
Berdasarkan latar belakang yang ada, penelitian ini bertujuan untuk
melihat bagaimana implementasi komunikasi interpersonal melalui metode
STIFIn dan kendala serta solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi
terhadap komunikasi interpersonal melalui metode STIFIn di SD Nurul Amin
Islamic School Serang Baru Bekasi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
yaitu deskriptif, dengan tahapan yaitu penulis melakukan observasi,
permohonan izin untuk meneliti, pengambilan data dari sekolah dan
melakukan wawancara, serta dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa 1) Metode STIFIn dapat
menjadi alat bantu dalam meningkatkan komunikasi interpersonal antara guru
dengan siswa dikelas empat dan lima SD Nurul Amin Islamic School Serang
Baru Bekasi. 2) STIFIn merupakan uraian dari lima mesin kecerdasan
diantaranya: sensing (inderawi), thinking (pola pikir), intuiting (kreatifitas),
feeling (perasaan), dan insting (naluri). 3) Kendala yang terjadi pada proses
penerapan di antaranya kurangnya guru dalam pengembangan strategi atau
pendekatan komunikasi berbasis STIFIn, lingkungan keluarga yang kurang
mendukung sesuai potensi kecerdasan siswa, dan terbatasnya ruang
pengembangan terhadap minat dan bakat. 4) Solusi yang dapat diterapkan
berupa sosialisasi secara menyeluruh bagi orang tua, guru dan siswa.
Kemudian dengan mewajibkan seluruh orang tua staf guru, dan siswa untuk
mengikuti tes STIFIn. Terakhir, memberikan tambahan wadah untuk
kreatifitas dengan kompetisi yang diadakan di dalam dan di luar lingkup
sekolah.