Abstract:
Skripsi ini membahas tentang tradisi khataman Al-Qur‟an yang
dilaksanakan setiap hari Rabu Pon di asrama Darul Qur‟an Pondok Pesantren
Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Mojokerto. Mengingat banyaknya ragam
tradisi khataman Al-Qur‟an, maka tentunya kegiatan khataman Al-Qur‟an ini
memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi pelaku khatamannya.
Penulis melihat nilai penting dalam tradisi khataman Al-Qur‟an ini,
yang mana tradisi ini difungsikan sebagai media murajaah atau pengingat
hafalan yang sudah diperoleh santri, yang mana pada penelitian sebelumnya
hanya membahas terkait nilai khataman Al-Qur‟an itu sendiri.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research).
Lokasinya bertempat di asrama Darul Qur‟an Pondok Pesantren Bidayatul
Hidayah Mojokerto, melibatkan narasumber pengasuh pondok pesantren, 3
ustadzah, 1 ustadz, 2 warga dan 20 orang santri yang diwawancarai dalam
penelitian ini. Data yang ditulis menggunakan metode observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Data ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan
kualitatif.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa khataman Al-Qur‟an ini
dilaksanakan setiap hari Rabu Pon karena beberapa motif pendiri pondok
antara lain: pertama, khataman Al-Qur‟an ini adalah amalan Almaghfurllah
Kyai Yahdi sebagai pendiri pondok pesantren yang dilaksanakan beliau
semenjak tahun 1970-an yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh santri santrinya. Kedua, untuk kirim doa kepada para kyai yang sudah wafat.
Ketiga, pengasuh ingin memperkuat hafalan Al-Qur‟an para santri. Keempat,
untuk mempererat persaudaraan santri sebagai sesama penghafal Al-Qur‟an.
Khataman di asrama Darul Qur‟an ini membaca 16 juz dengan pengeras
suara (mikrofon), dan 14 juz nya lagi tidak dengan menggunakan mikrofon.
Yang dibaca dengan menggunakan mikrofon adalah juz 1 sampai juz 15, dan
juz 30. Sedangkan juz 16 sampai juz 29 nya tidak menggunakan mikrofon.
Masing-masing santri yang melaksanakan khataman Al-Qur‟an mendapat
bagian setengah juz yang dibaca dengan mikrofon, dan 2 juz yang tidak
dengan mikrofon. Dengan mengikuti kegiatan khataman Al-Qur‟an ini
diperoleh enam manfaat yaitu: menambah kecintaan terhadap Al-Qur‟an,
menjaga dan mengingat Al-Qur‟an, menambah semangat dalam melancarkan
hafalan, mendapat ketenangan hati dan pahala dari Allah, menguatkan
hafalan, melatih mental santri agar terbiasa membaca banyak