DSpace Repository

TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN RABU PON SANTRI PENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Living Qur’an di Asrama Darul Qur’an Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng Jatirejo Mojokerto)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ahmad Hawasi
dc.contributor.author Luthfiyatun Nisail Ilmi, 18211003
dc.date.accessioned 2022-09-07T07:59:59Z
dc.date.available 2022-09-07T07:59:59Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1827
dc.description.abstract Skripsi ini membahas tentang tradisi khataman Al-Qur‟an yang dilaksanakan setiap hari Rabu Pon di asrama Darul Qur‟an Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Mojokerto. Mengingat banyaknya ragam tradisi khataman Al-Qur‟an, maka tentunya kegiatan khataman Al-Qur‟an ini memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi pelaku khatamannya. Penulis melihat nilai penting dalam tradisi khataman Al-Qur‟an ini, yang mana tradisi ini difungsikan sebagai media murajaah atau pengingat hafalan yang sudah diperoleh santri, yang mana pada penelitian sebelumnya hanya membahas terkait nilai khataman Al-Qur‟an itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research). Lokasinya bertempat di asrama Darul Qur‟an Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojokerto, melibatkan narasumber pengasuh pondok pesantren, 3 ustadzah, 1 ustadz, 2 warga dan 20 orang santri yang diwawancarai dalam penelitian ini. Data yang ditulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa khataman Al-Qur‟an ini dilaksanakan setiap hari Rabu Pon karena beberapa motif pendiri pondok antara lain: pertama, khataman Al-Qur‟an ini adalah amalan Almaghfurllah Kyai Yahdi sebagai pendiri pondok pesantren yang dilaksanakan beliau semenjak tahun 1970-an yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh santri santrinya. Kedua, untuk kirim doa kepada para kyai yang sudah wafat. Ketiga, pengasuh ingin memperkuat hafalan Al-Qur‟an para santri. Keempat, untuk mempererat persaudaraan santri sebagai sesama penghafal Al-Qur‟an. Khataman di asrama Darul Qur‟an ini membaca 16 juz dengan pengeras suara (mikrofon), dan 14 juz nya lagi tidak dengan menggunakan mikrofon. Yang dibaca dengan menggunakan mikrofon adalah juz 1 sampai juz 15, dan juz 30. Sedangkan juz 16 sampai juz 29 nya tidak menggunakan mikrofon. Masing-masing santri yang melaksanakan khataman Al-Qur‟an mendapat bagian setengah juz yang dibaca dengan mikrofon, dan 2 juz yang tidak dengan mikrofon. Dengan mengikuti kegiatan khataman Al-Qur‟an ini diperoleh enam manfaat yaitu: menambah kecintaan terhadap Al-Qur‟an, menjaga dan mengingat Al-Qur‟an, menambah semangat dalam melancarkan hafalan, mendapat ketenangan hati dan pahala dari Allah, menguatkan hafalan, melatih mental santri agar terbiasa membaca banyak en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Tradisi en_US
dc.subject Khataman Al-Qur‟an en_US
dc.subject Pondok Pesantren en_US
dc.subject Santri en_US
dc.title TRADISI KHATAMAN AL-QUR’AN RABU PON SANTRI PENGHAFAL AL-QUR’AN (Studi Living Qur’an di Asrama Darul Qur’an Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng Jatirejo Mojokerto) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account