Abstract:
Tesis ini berjudul, “Kebahagiaan dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi
Komparatif Tafsîr Fî Zhilâl Al-Qur’ân dan Tafsîr Al-Azhar).” Penelitian ini
berawal dari penemuan bahwa Al-Qur’an begitu mementingkan kebahagiaan.
Hal ini terlihat dari banyak dan beragamnya kosa-kata tentang kebahagiaan
dalam Al-Qur’an. Kebahagiaan juga merupakan topik yang banyak dikaji
oleh kalangan ahli psikologi dan filsafat, dimana mereka mengistilahkan
kebahagiaan sebagai happiness. Namun, pada akhirnya, penelitian-penelitian
tersebut hanya menimbulkan pesimisme di kalangan mereka. Ada yang
menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah bawaan lahir, dan ada yang
menyatakan bahwa kebahagiaan itu hanya sementara, tidak bertahan lama.
Padahal, 14 abad yang lalu Al-Qur’an telah mengemukakan begitu banyak
ayat yang memberi pencerahan tentang kebahagiaan.
Penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka murni, dengan
menggunakan metode analisis data dari berbagai dokumen primer dan
sekunder. Adapun data primer utama dalam penelitian ini mengambil kitab
tafsir karya Sayyid Quthub, Fî Zhilâl Al-Qur’an, serta karya Hamka, Tafsir
Al-Azhar. Sementara data sekunder diambil dari data-data lain yang dinilai
berkaitan dengan tema kebahagiaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan
perbedaan penafsiran kebahagiaan dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an dan
Tafsir Al-Azhar. Persamaannya, kedua penafsir menyampaikan bahwa
kebahagiaan jiwa terbentuk karena merasa berhubungan dengan Allah dan
merasa berada di sisiNya. Kedua penafsir juga menyampaikan bahwa
kesenangan hidup di dunia semestinya ditujukan untuk beramal sholih agar
kelak memperoleh surga dengan kebahagiaan tertinggi yakni firdaus. Adapun
perbedaan penafsirannya, Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an
menyampaikan bahwa Allah ketenteraman hati merupakan anugerah yang
Allah berikan kepada kaum Mukminin untuk menambah keimanan mereka.
Sedangkan Hamka menyampaikan bahwa ketenteraman hati pada Mukminin
secara perlahan tumbuh setelah mereka mengetahui kebenaran.