DSpace Repository

Kebahagian Dalam Perspektif Al-Quran Studi Komparatif Tafsir Fi Zhilal Al-Quran Dan Tafsir Al-Azhar

Show simple item record

dc.contributor.advisor Artani Hasbi
dc.contributor.advisor Muhammad Azizan Fitriana
dc.contributor.author Sari Azmita, 217410779
dc.date.accessioned 2019-11-13T08:16:10Z
dc.date.available 2019-11-13T08:16:10Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/193
dc.description.abstract Tesis ini berjudul, “Kebahagiaan dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsîr Fî Zhilâl Al-Qur’ân dan Tafsîr Al-Azhar).” Penelitian ini berawal dari penemuan bahwa Al-Qur’an begitu mementingkan kebahagiaan. Hal ini terlihat dari banyak dan beragamnya kosa-kata tentang kebahagiaan dalam Al-Qur’an. Kebahagiaan juga merupakan topik yang banyak dikaji oleh kalangan ahli psikologi dan filsafat, dimana mereka mengistilahkan kebahagiaan sebagai happiness. Namun, pada akhirnya, penelitian-penelitian tersebut hanya menimbulkan pesimisme di kalangan mereka. Ada yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu adalah bawaan lahir, dan ada yang menyatakan bahwa kebahagiaan itu hanya sementara, tidak bertahan lama. Padahal, 14 abad yang lalu Al-Qur’an telah mengemukakan begitu banyak ayat yang memberi pencerahan tentang kebahagiaan. Penelitian ini dilakukan dengan kajian pustaka murni, dengan menggunakan metode analisis data dari berbagai dokumen primer dan sekunder. Adapun data primer utama dalam penelitian ini mengambil kitab tafsir karya Sayyid Quthub, Fî Zhilâl Al-Qur’an, serta karya Hamka, Tafsir Al-Azhar. Sementara data sekunder diambil dari data-data lain yang dinilai berkaitan dengan tema kebahagiaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan penafsiran kebahagiaan dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an dan Tafsir Al-Azhar. Persamaannya, kedua penafsir menyampaikan bahwa kebahagiaan jiwa terbentuk karena merasa berhubungan dengan Allah dan merasa berada di sisiNya. Kedua penafsir juga menyampaikan bahwa kesenangan hidup di dunia semestinya ditujukan untuk beramal sholih agar kelak memperoleh surga dengan kebahagiaan tertinggi yakni firdaus. Adapun perbedaan penafsirannya, Sayyid Quthub dalam tafsir Fî Zhilâl Al-Qur’an menyampaikan bahwa Allah ketenteraman hati merupakan anugerah yang Allah berikan kepada kaum Mukminin untuk menambah keimanan mereka. Sedangkan Hamka menyampaikan bahwa ketenteraman hati pada Mukminin secara perlahan tumbuh setelah mereka mengetahui kebenaran. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.title Kebahagian Dalam Perspektif Al-Quran Studi Komparatif Tafsir Fi Zhilal Al-Quran Dan Tafsir Al-Azhar en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account