Abstract:
Penelitian ini berfokus untuk mengungkap bagaimana keunikan kepribadian Umar Ibn Al-Khattab radhiyallahu 'anhu, dalam hal kecerdasan emosionalnya dalam memahami Al-Qur'an, menerapkannya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. membangun peradaban. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kepribadian emosional pendamping Umar Ibn Al-Khattab, dengan menggunakan pendekatan teori psikologi.
Penelitian-penelitian sebelumnya berfokus pada penanganan kecerdasan emosional dalam Alquran dan Sunnah Nabi pada umumnya. menghubungkannya dengan teori-teori emosional. Ini adalah: Teori Emosi Moral dan Teori Cannon-Bard. Penelitian ini tergolong penelitian kepustakaan, yang mengambil tafsir Ibnu Ashour, tafsir Syaarawy, kitab Asbab al-Nuzul karya al-Wahidi, dan biografi para khalifah al-Suyuti dari sumber primer. Mekanisme pencapaian metode penelitian untuk penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi sejarah, dengan mengumpulkan buku-buku tafsir kontemporer yang terkait dengan penelitian, dan dengan mengacu pada buku-buku biografi yang mengulas kepribadian Umar, dengan beberapa buku psikologi Barat dan Islam. Penelitian ini menggunakan Teori Sentimen Moral Adam Smith dan Teori Cannon-Bard.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kajian ini membahas dua teori: Pertama, tiga posisi yang berkaitan dengan teori emosi moral, yaitu: persetujuannya di maqam Ibrahim, ayat-ayat Surat Al-Waqi'ah, dan para tahanan penjara. Badar. Dan empat situasi yang dikaitkan dengan teori Cannon-Bard, yaitu: keterpaparan Umar kepada Rasulullah, ayat-ayat Surat Taha, ayat kerudung, dan kesukaannya terhadap ayat Surat Al-Muminun. Kedua, banyaknya emosi bagi Umar, seperti sedih, marah, menangis, heran, heran, dan kasihan, membawanya menuju Islam dan menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam. Ketiga, pemahaman Omari tentang Al-Qur’an adalah dengan membaca dunia di sekitarnya melalui Al-Qur’an dengan merenungkannya dan menerapkan apa yang menyertainya