DSpace Repository

Dimensi Ilmu Hikmah Dalam Ayat-Ayat Esoterik

Show simple item record

dc.contributor.advisor Artani Hasbi
dc.contributor.advisor Mukhlis Hanafi
dc.contributor.author Ahmad Fuadi
dc.date.accessioned 2019-10-29T07:53:07Z
dc.date.available 2019-10-29T07:53:07Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/28
dc.description.abstract Penelitian ini menunjukkan bahwa kaum sufistik menilai Al-Qur’an dipahami sebagai kitab yang tidak selalu membahas firman-firman Allah yang bernuansakan zahir berorientasi eksoterisme-formalistik. Al-Qur’an menyimpan pesan bathin berorientasi esoterik-sufistik yang tersembul dalam setiap ayat-ayatnya, melampaui pembacaan yang tidak terbaca (qirâ’ah mâ lâ yuqra’), makna yang tidak tersurat (al-maskût ´anhu) dalam teks-teks qur’anik sebagai anugerah Tuhan yang disebut dengan ilmu simbol Tanda (‘ilm isyârah). Dialektika para sufi hikmah dengan berbagai ayat-ayat Al- Qur’an memberikan informasi atau sesuatu hal yang berbeda dengan kaum formalistik. Jelas termaktub dalam Al-Qur’an ajaran-ajaran mengenai sulûk ruhiyah (tharîq ar-rûh) dan sulûk jasadiyah (tarîq al-jasad). Konsep esoterisme ayat-ayat Al-Qur’an dalam ilmu hikmah menekankan seseorang untuk mengolah sisi spiritualitas dirinya dengan berbagai latihan ruhani, dalam istilah para sufi biasa disebut dengan mujâhadah dan riyâdah melalui dzikir tilawah Al-Qur’an. Dengan dzikir ayat-ayat Al-Qur’an diyakini akan mendapatkan anugerah Ilahi yang turun ke dalam hati atau bathin manusia, pada umumnya hal tersebut datang secara tiba-tiba, tanpa diusahakan atau berada di luar usaha manusia. Anugrahanugrah Ilahi yang datang secara tiba-tiba di luar usaha manusia ini disebut al-wârid. Namun begitu wârid tersebut bukanlah menjadi tujuan utama, hal itu hanyala wasilah perantara kita agar selalu ingat kepada-Nya. Dengan kata lain, dzikir merupakan upaya mempersiapkan diri melalui pembersihan segala kotoran hati untuk menerima anugrah Ilahi yang datang secara tibatiba, meski datangnya anugrah Ilahi itu sendiri pada dasarnya tidak bisa diusahakan manusia. Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan termasuk dalam riset perpustakaan (library research), penelitian yang sumber-sumbernya berasal dari literature. Sumber yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah berasal dari data primer (primary resources) dan sekunder (secondary resources). Sumber primernya adalah literatur yang dikategorikan sebagai ilmu hikmah, seperti halnya kitab Syams al-Ma'ârif wa Lathâif al-‘Awârif dan Manba' Ushûl al-Hikmah tulisan Imam Ab al-Abbas Ahmad bin Ali Al- Bûnî dll. Sedangkan data sekundernya penulis menggunakan karya-karya lain yang menguak cakrawala pemikiran ulama’ sufi serta ilmu-ilmu yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, kajiannya dipaparkan secara deskriptif dan analitis, yakni penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian, sehingga didapati konklusi dari permasalahan penelitian. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana IIQ Jakarta en_US
dc.title Dimensi Ilmu Hikmah Dalam Ayat-Ayat Esoterik en_US
dc.title.alternative Kajian Analitis Kitab Syams Al-Ma’arif en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account