DSpace Repository

Kedudukan Pendapat Ar-Rafi'i Dan An-Nawawi Dalam Masalah Jual-Beli Dan Salam Menurut Ulama Syafi'iyyah Pasca Keduanya

Show simple item record

dc.contributor.advisor Fathurrahman Djamil
dc.contributor.advisor Hasanudin
dc.contributor.author Muhammad Hamdi, 213610162
dc.date.accessioned 2019-11-21T07:50:00Z
dc.date.available 2019-11-21T07:50:00Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/290
dc.description.abstract Asy-Syâfi„î diketahui memiliki beberapa murid yang mengembangkan dan menyebarkan mazhabnya. Para pengembang dan penyebar mazhab Syâfi„î –yang selanjutnya dikenal dengan Ashhâb asy- Syâfi‘î- ini tersebar ke beberapa wilayah sehingga melahirkan dua metode dalam mengaktualiasikan nash-nash Asy-Syâfi„î yang disebut dengan Tharîqah al-‘Irâqiyyîn dan Tharîqah al-Khurâsâniyyîn. Abû „Alî As-Sinjî (w. 427 H) merupakan orang pertama yang mengkompromikan dua metode tersebut dalam karyanya. Sedangkan penghimpunan kedua metode tersebut baru sempurna diselesaikan oleh Ar-Râfi„î (w. 623 H) dan An-Nawawî (w. 676 H) dalam karya-karyanya. Kondisi ini menjadikan Syâfi„iyyah periode berikutnya lebih merujuk pada pendapat keduanya. Bahkan kedudukan keduanya diutamakan oleh Syâfi„iyyah masa selanjutnya dan mereka akan berpaling dari orang-orang yang kontra terhadap keduanya. Kedua imam ini telah meninggalkan jasa yang besar bagi mazhab Syâfi„î, karena mazhab Syâfiʻî belum tervalidasi pada masa sebelum keduanya dengan belum diketahuinya qaul atau wajh yang kuat dan dijadikan acuan. Para mufti Syâfi„iyyah akan menjadikan pendapat Ar-Râfi„î dan An- Nawawî sebagai acuan utama dalam fatwa mereka. Apabila pendapat Ar- Rafi„î dan An-Nawawî berbeda, Syâfi„iyyah lebih mendahulukan pendapat An-Nawawî. Namun tidak berarti pendapat Ar-Râfi„î lemah, karena banyak juga ditemukan pendapatnya yang diunggulkan. Perbedaan pendapat keduanya ini bisa diketahui dalam karya-karya mereka. Salah satu karya Ar- Râfi„î adalah Asy-Syarh al-Kabîr yang diringkas oleh An-Nawawî ke dalam Raudhah ath-Thâlibîn. Dalam ringkasannya ini, An-Nawawî tidak selalu mengikuti penggunaan redaksi dalam Asy-Syarh al-Kabîr. Bahkan An- Nawawî banyak menambahkan pendapat-pendapatnya sendiri di dalamnya. Dalam permasalahan jual-beli dan salam, ditemukan beberapa perbedaan pendapat Ar-Râfi„î dan An-Nawawî. Sebagian perbedaan itu diuraikan oleh beberapa ulama Syâfi„iyyah masa selanjutnya dalam karyakarya mereka disertai pilihan mereka pada salah satunya berikut istidlâl-nya. Dari uraian tersebut diketahui bahwa ada pendapat Ar-Râfi„î yang dipilih dan dianggap lebih kuat oleh Syâfi„iyyah generasi selanjutnya. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Ar-Rafi'i en_US
dc.subject An-Nawawi en_US
dc.subject Asy-Syarh Al-Kabir en_US
dc.subject Raudhah Ath- Thalibin en_US
dc.subject Syâfi'iyyah en_US
dc.subject Pendapat en_US
dc.title Kedudukan Pendapat Ar-Rafi'i Dan An-Nawawi Dalam Masalah Jual-Beli Dan Salam Menurut Ulama Syafi'iyyah Pasca Keduanya en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account