DSpace Repository

Problematika Kehidupan Keagamaan Muslim Minoritas Di Singapura Dan Solusinya

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ahmad Fudhaili
dc.contributor.advisor Asep Saepudin Jahar
dc.contributor.author Kamaruzaman Bin Afandi, 213610168
dc.date.accessioned 2019-11-22T04:15:46Z
dc.date.available 2019-11-22T04:15:46Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/301
dc.description.abstract Kewarganegaraan melambangkan sesuatu adanya suatu chemistry antara seseorang manusia dengan bumi tempat tinggalnya atau kelahirannya. Seseorang manusia secara natural tidak dapat hidup secara individual. Kedudukannya sebagai warganegara sangat terkait dengan beberapa faktor yang mengatur banyak aspek kehidupan, seperti; tempat tinggal, manusia, penguasa dan aturan atau sistem. Kedudukan manusia sebagai warganegara juga menciptakan hubungan berupa identitas, partisipasi, hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Semua warga di dalam satu negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum, berhak atas perlindungan, dan berkewajiban berpatisipasi. Pada saat yang sama, setiap individu harus patuh pada ketentuan yang ditetapkan oleh negaranya. Dalam upaya penyusunan bahan tulisan tesis ini, penulis menggunakan beberapa metodologi penelitian; (a) Penelitian perpustakaan (library research) dimana sumber utama penelitian ini adalah karya tulis para ilmuan yang berkaitan dengan judul tesis ini, baik dalam bahasa Arab, Inggris, maupun Indonesia. (b) Analisa data survey tentang“A survey on the Religious Outlook of the Singapore Muslim Community”. (c) Analisa fatwa Muis mengenai pemakaian hijab di sekolah pemerintah dan fatwa donor organ tubuh. (d) Wawancara dengan Mufti Negara Singapura dan Fellow Penyelidikkan RSIS mengenai beberapa kasus sosio-keagamaan. Dalam konteks Republik Singapura, muslim minoritas yang didominasi oleh bangsa Melayu merupakan penduduk asal Singapura. Mereka mempunyai keistimewaan yang tertuang di dalam konstitusi negara.Namun pada perjalanannya sebagai warganegara, mereka mengalami dinamika. Untuk mencapai situasi yang nyaman seperti saat ini, mereka telah dan terus bejuang dengan segala upaya. Dari sudut sosio-keagamaan, secara khusus mereka harus menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat. Kemakumuran dalam sosio-keagamaan bisa dijalankan dalam dua sudut; (a) Sudut ibadah: penghayatan masyarakat Islam terhadap substansi agama secara menyeluruh dan pesan kemurniaan ajaran agama harus disampaikan kepada umat manusia. (b) Sudut sosial: Masyarakat Islam harus setara dan berkontribusi dalam mewujudkan kemajuan sosial, khususnya dalam perkara-perkara kebaikan. Oleh sebab itu, Fikih Minoritas memainkan perannya sebagai akomodasi untuk mencapai kedua aspek agama; rohani dan kehidupan sebagai muslim minoritas di Singapura. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Keagamaan en_US
dc.subject Muslim Minoritas en_US
dc.subject Singapura en_US
dc.title Problematika Kehidupan Keagamaan Muslim Minoritas Di Singapura Dan Solusinya en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account