Abstract:
Penelitian ini di latarbelakangi karena penulis melihat banyak kaum remaja yang terlena dengan hiburan di dalam gadget sehingga melupakan kewajiban untuk belajar membaca Al-Qur’an, bahkan tak jarang kaum remaja yang belajar Al-Qur’an, namun enggan untuk meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an tersebut. Sesungguhnya membaca Al-Qur’an yang dianjurkan tak hanya sekedar membaca, namun perlu dengan tartīl yang benar-benar berkualitas, sebab Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia. Dengan demikian, penulis akan mendeskripsikan kualitas bacaan Al-Qur’an kaum remaja di LTQ BPM STID Mohammad Natsir serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran baca Al-Qur’an tersebut.
Jenis penelitian yang digunkan adalah penelitian kualitatif dan penelitian lapangan (Field research). Sumber data primer penelitian ini adalah wawancara pihak terkait di LTQ BPM STID Mohammad Natsir, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari literatur ilmiah yang berkaitang dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan populasi, tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik dalam menganalisis data adalah deskriptif analisis dengan pendekatan ilmu tajwīd dengan tolak ukur dalam menganalisa kualitas bacaan Al-Qur’an adalah Metode Maisūrā.
Hasil penelitian penulis terhadap Kualitas Bacaan Al-Qur’an Kaum Remaja di LTQ BPM STID Mohammad Natsir sangat beragam, namun kategori terbanyak terdapat pada kategori cukup. Terbukti bahwa yang berkategori baik terdapat 18% dengan jumlah peserta didik 2 orang, kategori sedang terdapat 36% dengan jumlah peserta didik 4 orang, dan untuk kategori cukup terdapat 46% dengan jumlah peserta didik 5 orang. Adapun faktor pendukung pembelajaran baca Al-Qur’an ini adalah tenaga pengajar yang mempunyai kualitas bacaan Al-Qur’an yang tartīl juga sistem pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan talaqqī satu persatu. Sedangkan faktor penghambat nya adalah pertemuan pembelajaran bacaan Al-Qur’an hanya satu pekan sekali.