DSpace Repository

Self Acceptance Menurut Prespektif Al-Qur’an (Studi Komparasi Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur’ānׅKarya Sayyid Qutb Dan Tafsir Al-Munīr Karya Wahbah Al-Zuhaili)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arison Sani
dc.contributor.author Nadya Qotrunada, 20211447
dc.date.accessioned 2024-10-28T04:55:53Z
dc.date.available 2024-10-28T04:55:53Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3812
dc.description.abstract Manusia membutuhkan interaksi sosial yang memberi makna hidup tetapi juga bisa menimbulkan rasa iri akibat sifat kufur nikmat, yang mengganggu keimanan karena kurangnya kesadaran atas nikmat Allah. Self acceptance penting untuk meningkatkan motivasi dan self-esteem, namun sering dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil dan kebutuhan validasi dari orang lain. Menumbuhkan penerimaan diri memerlukan pengetahuan nilai diri, batasan sehat, memaafkan diri, dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Penelitian ini mengeksplorasi makna self acceptance dalam AlQur’an melalui tafsir Sayyid Qutb dan Wahbah Al-Zuhaili, untuk membantu mereka yang kesulitan menerima diri sendiri.. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran, perbandingan serta relevansi Sayyid Quthb dalam kitab Fī Ẓilāl Al-Qur’ānׅdan Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Munīr pada ayat . QS. Luqman (31): 12, QS. An-Nisa(4): 32 tentang self acceptance Untuk menganalisi data dalam kajian ini, perlu mengunakan metode analisis Tafsir muqaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan membandingkan interpretasi Sayyid Qutb dan Wahbah Al-Zuhaili tentang self acceptance, memeriksa relevansinya dalam konteks zaman modern. Studi kualitatif ini menggunakan penelitian kepustakaan untuk menganalisis sumber primer dan sekunder terkait self acceptance dalam Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur’ān dan Tafsir Al-Munīr. Sayyid Qutb dan Wahbah Al-Zuhaili berbeda dalam sumber tafsir yang mereka gunakan dan fokus interpretasi. Namun, dalam penafsirannya keduanya sepakat tentang memahami keadilan Allah dalam pembagian rezeki, serta pentingnya bersyukur secara pribadi dan spiritual. Relevansi dalam kehidupan modern, self acceptance membantu mencapai keseimbangan, ketenangan, dan kualitas hidup melalui syukur dan kepercayaan kepada Allah Swt. Selain itu, self acceptance prespektif Al-Qur’an dapat membantu memperbaiki masalah masa lalu untuk dijadikan pembelajaran pada saat ini dan menyiapkan diri untuk di masa yang akan datang. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Self Acceptance en_US
dc.subject Syukur en_US
dc.subject Fī Ẓilāl Al-Qur’ān en_US
dc.subject Al-Muni en_US
dc.title Self Acceptance Menurut Prespektif Al-Qur’an (Studi Komparasi Tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur’ānׅKarya Sayyid Qutb Dan Tafsir Al-Munīr Karya Wahbah Al-Zuhaili) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account