DSpace Repository

“Konsep Al-Naṣr dalam Al-Qur’an (Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu [w. 1993])

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Nurul Rahmadhani Umar, 20211470
dc.date.accessioned 2024-10-28T05:42:03Z
dc.date.available 2024-10-28T05:42:03Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3823
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa makna Naṣr dalam Al-Qur’an tidak hanya bermakna pertolongan. Tetapi, makna Naṣr dan turunannya memiliki banyak makna yang berbeda-beda sesuai penempatan ayat yang ada di dalam Al-Qur’an. Untuk dapat mengetahui makna yang sebenarnya dan perubahan serta perkembangan maknanya, dilakukanlah analisis makna kata al-Naṣr dengan menggali makna dasar dan makna relasional, menganalisis makna sinkronik dan diakronik, serta merumuskan weltanschauung kata al-Naṣr dalam Al-Qur’an perspektif semantik Toshihiko Izutsu. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik dokumentasi. Data primer yang digunakan, ayat Al-Qur’an terkait alNaṣr dan derivasinya, kamus bahasa Arab, beberapa kitab tafsir, buku yang berkaitan dengan semantik. Data sekundernya seperti buku jurnal, artikel internet dan media informasi lainnya. Teknik analisa data pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Dan penelitian ini menggunakan pendekatan semantik Al-Quran, adapun untuk menganalisis data digunakan teori semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Hasil dari penelitian ini, makna dasar kata al-Naṣr dimaknai sebagai pertolongan, menolong, kemenangan. Secara sintagmatik, lafadz al-Naṣr bersanding dengan syirk bermakna membela diri, lafadz al-Naṣr bersanding dengan busyrā dimaknai kemenangan, lafadz al-Naṣr bersanding dengan yahūd bermakna orang Nasrani, lafadz al-Naṣr bersanding dengan tawakkal bermakna menolong, lafadz al-Naṣr bersanding dengan kafir dimaknai sebagai membinasakan. Adapun secara paradigmatik, sinonim dari kata al-Naṣr yaitu, ن ْ و َ ,ع و ْ ج َ ا ,ن ً ام َ ل ,سَ د ضْ َ ا ,ع ً ب ْ ل َ ا ,غ ً ح ْ ت َ ,ف ا ً ح ْ ل َ ا ,ف ً ز ْ و َ ف dan antonimnya yaitu, ا ً ك رْ َ ا ,ت ً ر ْ س ُ ا ,خ رْ ضً َ ع. Makna sinkronik dan diakronik, pada masa pra Qur’anik kata al-Naṣr digunakan pada pertolongan yang memiliki derajat yang sama atau pada sesama makhluk. Pada masa Qur’anik, makna al-Naṣr disini digunakan pada pertolongan dari derajat yang lebih tinggi kepada derajat yang lebih rendah yaitu Allah kepada hambanya. Dan pada masa pasca Qur’anik, kata al-Naṣr tidak mengalami pergeseran makna yang signifikan dari masa Qur’anik, Weltanschauung kata al-Naṣr, dalam pandangan masyarakat umum, kata al-Naṣr dimaknai sebagai pertolongan, yaitu pertolongan yang datang dalam berbagai bentuk apapun, baik berupa bantuan atau sokongan dari sesama manusia untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah. Namun, dalam konteks agama atau spiritual, yang telah di analisis, alNaṣr lebih khusus merujuk pada pertolongan dari Tuhan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject al-Naṣr, , en_US
dc.subject Semantik en_US
dc.subject Toshihiko Izutsu. en_US
dc.title “Konsep Al-Naṣr dalam Al-Qur’an (Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu [w. 1993]) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account