Abstract:
Era digital membawa banyak masalah baru yang memengaruhi
kesehatan mental, seperti cyberbullying, sexting, grooming, dan revenge
porn, yang meningkatkan risiko depresi, stres, dan gangguan kecemasan.
Salah satu cara menghindari masalah ini adalah menetapkan batasan pribadi
(personal boundaries) dalam interaksi di media sosial. Teori ini
dikembangkan oleh Nedra Glover Tawwab yang membagi personal
boundaries menjadi enam jenis: fisik, seksual, intelektual, emosional, materi,
dan waktu.
Penelitian ini berupa penelitian kepustakaan (library research) dengan
teknik pengumpulan data dokumentatif dan metode analisis data deskriptifkualitatif. Analisis dilakukan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an pada Tafsir AlMishbah terkait batasan pribadi dalam aspek seksual dan intelektual, meliputi
QS. Al-Isrā’ [17]: 32, QS. Yūsūf [12]: 23-24, QS. Al-Nūr [24]: 13-18, dan
QS. Al-Humazah [104]: 1. Sumber utama adalah Tafsir al-Mishbah karya M.
Quraish Shihab. Pendekatan penelitian menggunakan teori psikologi personal
boundaries yang dirumuskan oleh Nedra Glover Tawwab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batasan seksual diatur melalui
ayat-ayat yang melarang mendekati zina dan memberikan panduan untuk
menolak godaan syahwat, yang didorong oleh kecintaan kepada Allah.
batasan intelektual dijelaskan melalui ayat-ayat yang memperingatkan
ancaman bagi penyebar berita bohong, pencela, dan pengumpat. Ayat-ayat ini
juga memberikan panduan agar kaum mukminin tidak terjebak dalam
menyebarkan informasi yang salah. Relevansi penafsiran M. Quraish Shihab
tentang personal boundaries mencakup solusi seperti menggunakan media
sosial dengan bijak, tidak mengumbar aurat, menghindari konten zina,
meningkatkan konsep diri dan sikap asertif, menghindari konten ujaran
kebencian, tidak menjadi pelaku ujaran kebencian dan perundungan online, dan memverifikasi informasi agar tidak menjadi penyebar hoaks.