Abstract:
Prokrastinasi merupakan perilaku menunda waktu yang sering menjadi
masalah bagi beberapa kalangan masyarakat termasuk Indonesia. Perilaku ini
umumnya dilakukan secara sengaja oleh pelakunya karena beberapa faktor
yang menjadi penyebabnya, seperti merasa kesulitan dengan pekerjaan yang
dimiliki dan lain-lain. Dalam ajaran Islam, menunda waktu bukanlah perilaku
yang mencerminkan seorang Muslim karena dapat merugikan diri sendiri serta
berdampak pada masa depan. Allah SWT bahkan bersumpah dengan waktu di
dalam Al-Qur’an. Selain itu, perilaku ini biasanya sulit untuk diubah sehingga
diperlukan solusi untuk mengatasinya. Berdasarkan permasalahan tersebut,
penelitian ini berupaya untuk menjawab fenomena prokrastinasi yang semakin
mengakar dengan melakukan kajian terhadap penafsiran Nawawi Al-Bantani
dan Muhammad Yunan Yusuf.
Sumber primer pada penelitian ini adalah Tafsir Marāh Labīd karya
Nawawi Al-Bantani dan Tafsir Al-Sirāj Al-Wahhāj karya Muhammad Yunan
Yusuf. Sedangkan sumber sekundernya ialah literatur yang berkaitan dengan
prokrastinasi, seperti buku, jurnal, berita, artikel, skripsi, dan tesis. Metode
yang digunakan adalah metode kualitatif yang berbentuk penelitian
kepustakaan (library research) dengan teknik menganalisis data yaitu metode
analisis isi (content analysis). Penulis juga menggunakan pendekatan tematik
milik Muhammad Baqir Al-Sadr.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah; Pertama, Nawawi AlBantani dan Muhammad Yunan Yusuf dalam menafsirkan ayat-ayat tentang
prokrastinasi berbicara mengenai pentingnya pemanfaatan waktu agar tidak
termasuk ke dalam golongan orang yang merugi serta dianjurkannya untuk
mengisi waktu kosong dengan menyibukkan diri dalam urusan duniawi
maupun ukhrawi. Kedua, penafsiran Nawawi dan Yunan Yusuf tidak terdapat
perbedaan signifikan, keduanya sama-sama melarang manusia menganggur
dalam waktu kosongnya dan sebaiknya memanfaatkan waktu dengan baik.
Ketiga, relevansi penafsiran Nawawi Al-Bantani dan Muhammad Yunan
Yusuf terhadap fenomena prokrastinasi adalah bahwa pada ayat-ayat tersebut
dapat diambil pelajaran untuk dijadikan solusi dalam mengatasi prokrastinasi bahkan seperti pengalihan tugas, bersabar, dan bekerja keras.