Abstract:
Kegiatan menghafal pada saat ini semakin marak dilaksanakan di
berbagai lembaga Pendidikan. Namun, pada kenyataannya bahwa kegiatan
menghafal bukanlah suatu yang mudah untuk dilaksanakan dan memerlukan
ibadah spiritual salat hifz Al-Qur’an yang dipercayai dapat memberikan
kemudahan dalam menghafalkan Al-Qur’an. Seperti pada Pesantren Tahfidz
Daarul Qur’an Takhassus II Cikarang yang melaksanakan tradisi tersebut
sebagai bentuk ikhtiar dalam kemudahan menghafal Al-Qur’an. Salat Ḥifẓ AlQur’an di pesantren ini dilaksanakan setiap minggunya pada malam jum’at
dengan 4 rakaat dan 2 salam.
Pelaksanaan salat hifz Al-Qur’an ini walaupun diyakini oleh assātiznya
dapat memberikan kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an akan tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan, terdapat pula
beberapa santri yang belum memahami tujuan dalam pelaksanakan salat Ḥifẓ
Al-Qur’an. Hal ini sejalan degan penelitian sebelumnya yang telah ada,
penulis mendapati beberapa kesamaan maupun perbedaan. Persamaannya
terletak pada kesamaan tentang mengkaji salat Ḥifẓ Al-Qur’an. Adapun
perbedaannya terdapat pada tempat dan waktu penelitian, dan praktik tradisi
dilakukan.
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian lapangan
(field research) dengan metode deskriptif kualitatif menggunakan teori
pemahaman sosiologi Karl Mannheim. Adapun teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Sumber data primer diperoleh dari kegiatan observasi dan wawancara kepada
ustaz maupun santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus II Cikarang.
Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari hasil membaca dan
pemahaman penulis pada kitab, jurnal ataupun referensi lainnya.
Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor penghambat dari kegiatan salat hifz Al-Qur’an.
Kemudian penulis menemukan bahwa sebagian besar santriwati merasakan dampak dari kegiatan salat hifz Al-Qur’an, seperti kemudahan dalam
menghafal, kecerdasan dalam spiritual, mendekatkan diri kepada Allah dan
merasakan jiwa yang tenang.