DSpace Repository

Studi Kritis Pemikiran Skeptis John Wansbrough Tentang Keotentikan Al-Qur’an

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Annisaa Nur Zain, 20211370
dc.date.accessioned 2024-10-30T08:45:28Z
dc.date.available 2024-10-30T08:45:28Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3936
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran skeptis John Wansbrough terhadap keotentikan Al-Qur’an. menurutnya beberapa unsur dari kandungan Al-Qur'an mencerminkan konsep dan narasi yang ada dalam teks-teks agam sebelumnya seperti Taurat dan Injil. AlQur'an dipandang tidak hanya sebagai produk dari satu periode dan satu penulis, tetapi sebagai hasil dari proses panjang yang dipengaruhi oleh interaksi tradisi Yahudi-Kristen. Hal ini sangat bertentangan dengan pandangan tradisional yang memandang Al-Qur'an sebagai wahyu murni dari Allah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran John Wansbrough terhadap keotentikan Al-Qur’an serta Mengkritisi pemikiran skeptisnya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnnya yakni, penulis memfokuskan penelitian pemikiran John Wansbrough pada teori pengaruh tradisi Yahudi-Kristen(Juxtaposition) pada Al-Qur’an kemudian dianalisis-kritis. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk library research. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Quranic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation, sementara sumber data sekunder dari Kitāb Mabāḥith fī ʿUlūm al-Qurʾān, serta berbagai jurnal maupun buku. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dengan analysis content. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi tokoh oleh Abdul Mustaqim dengan membedah pemikiran tokoh disertai mengkritisi pemikirannya. John Wansbrough berargumen bahwa Al-Qur'an dipengaruhi oleh tradisi Yahudi dan Kristen, menganggap bahwa banyak elemen dalam Al-Qur'an, termasuk kisah-kisah dan konsep teologis, merupakan adaptasi dari narasi-narasi dalam tradisi Yahudi dan Kristen. Pemikirannya terinspirasi oleh para orientalis sebelumnya seperti Joseph Schacht dan Ignaz Goldziher, serta dipengaruhi oleh latar belakang akademisnya di School of Oriental and African Studies (SOAS). Wansbrough mengadopsi pendekatan rasionalisme-positivisme, yang menolak keterkaitan transendental Al-Qur'an sebagai firman Tuhan. Namun, kritik terhadap pemikirannya menunjukkan bahwa untuk menguji keotentikan Al-Qur'an secara komprehensif, Wansbrough seharusnya menyertakan rujukan kajian-kajiannya dengan ilmuilmu yang melingkupi Al-Qur’an serta tidak skeptis pada kronologis maupun tradisi Islam saat itu, guna memberikan pemahaman mendalam dan terbukti mampu menggali makna serta menunjukkan bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu ilahi. Tanpa pendekatan ini, pandangan Wansbrough cenderung kontradiktif dan hanya berfokus pada asumsi-asumsi dogmatis yang berasal dari kritik Biblical, sehingga mengaburkan potensi kajian mendalam yang justru dapat mengungkapkan keotentikan dan kemukjizatan Al-Qur'an. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Keotentikan Al-Qur’an en_US
dc.subject John Wansbrough en_US
dc.subject Orientalis en_US
dc.subject Ulumul Qur’an en_US
dc.title Studi Kritis Pemikiran Skeptis John Wansbrough Tentang Keotentikan Al-Qur’an en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account