DSpace Repository

Konsep Kesehatan Mental Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Qur’an Tematik LPMQ Kemenag RI)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mujiburohman
dc.contributor.author Anjani Mufidah, 20211364
dc.date.accessioned 2025-03-20T04:50:45Z
dc.date.available 2025-03-20T04:50:45Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4181
dc.description.abstract Pada zaman modern ini berbagai macam faktor mempengaruhi jiwa seseorang, era globalisasi serta transformasi sosial yang melunjak memiliki dampak pada berbagai bidang kehidupan, khususnya bagi psikologis manusia yang memicu kegelisahan dan kecemasan hingga 94% masyarakat Indonesia mengalami depresi ringan maupun berat. Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa angka bunuh diri di Indonesia, terutama di kalangan remaja, sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Polri, sepanjang 2023 tercatat 1.226 kasus bunuh diri. Berdasarkan kenyataan tersebut, penelitian ini mencoba untuk merespon fenomena tersebut dengan melakukan kajian terhadap penafsiran LPMQ Kemenag RI dan Hamka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbentuk penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik dokumentasi dalam pengambilan data serta menganalisis data dengan metode analisis isi (content analysis) yang merujuk pada data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari Tafsir Al-Qur’an Tematik LPMQ Kemenag RI dan Tafsir AlAzhar. Sementara data sekunder berasal dari tafsir, buku, jurnal, skripsi, tesis, artikel dan media lain yang berkaitan dengan tema pembahasan. Hasil dari penelitian ini disimpulkan: Pertama, LPMQ Kemenag RI dan Hamka memahami keempat ayat tentang kesehatan mental, untuk mencapai Kesehatan dapat ditempuh dengan memeliki iman yang kuat, menerima setiap takdir dan senantiasa takwa kepada Tuhan, karena hal ini merupakan landasan dasar manusia dalam menentukan setiap tindakan yang akan dilakukan. kepada Allah Swt. untuk mencapai ketentraman hidup. Kedua, Persamaan penafsiran yang signifikan yaitu sepakat bahwa iman menjadi landasan dasar seseorang dalam menetukan tindakan. Adapun perbedaan penafsiran terdapat pada kata "asfala sāfilīn ". LPMQ Kemenag RI mengartikannya sebagai "martabat kerendahan", yang merujuk pada neraka sebagai tempat yang paling rendah derajatnya. Tafsir Al-Azhar memaknainya dengan "ardzalil ‘umur", di mana seseorang berada di usia tua dan lemah seperti kembali lagi pada waktu masih bayi. Ketiga, bahwa keempat identitas kesehatan mental yang disebutkan sangat erat kaitannya dengan kehidupan di era modern, di mana permasalahan juga semakin kompleks en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Kesehatan mental en_US
dc.subject LPMQ Kemenag RI en_US
dc.subject Hamka en_US
dc.title Konsep Kesehatan Mental Perspektif Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Qur’an Tematik LPMQ Kemenag RI) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account