DSpace Repository

Ajaran Wujudiyah Syekh Hamzah Fansuri Dalam Perspektif Komunikasi Lasswell (Studi Kasus Pondok Pesantren Mu’jizatul Qur’an Kota Subulussalam Aceh)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Saepullah
dc.contributor.author Yulida, 20220220
dc.date.accessioned 2025-11-28T03:25:35Z
dc.date.available 2025-11-28T03:25:35Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4476
dc.description.abstract Komunikasi Lasswell adalah model komunikasi yang dikembangkan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948. Lasswell memberikan pandangan umum tentang komunikasi, yang dikembangkan dengan baik hingga melampaui batas-batas ilmu politik. Harold Lasswell mengatakan bahwa proses komunikasi dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh pernyataan sederhana. Komunikasi menjadi sangat penting dalam berinteraksi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari, saling bertukar informasi, menata hubungan, serta membangun pemahaman dan koordinasi antara individu atau kelompok. Permasalahan pada penelitian ini terletak pada bagaimana peran Syekh Hamzah Fansuri di Aceh khususnya di Kota Subulussalam, efek apa yang dirasakan masyarakat setelah mengikuti kajian rutin Tarekat Tauhid Sufi yang berada di Pondok Pesantren Mu’jizatul Qur’an, corak tarekat seperti apa yang dibawa dan di ajarkan oleh Syekh Hamzah Fansuri di Aceh Kota Subulussalam. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan Metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan teori komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Dwight Lasswell, Lasswell menjelaskan bahwa teori ini terdiri dari lima variabel, yaitu siapa (who), mengatakan apa (says what), dalam saluran media apa (in which channel), kepada siapa (to whom), dengan pengaruh apa (with what effect), atau “Who says what in which channel to whom with what effect.” Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, yakni pengembangan ajaran Wujudiyah yang dibawa oleh Syekh Hamzah Fansuri di Aceh Kota Subulussalam memberikan efek positif kepada masyarakat yang mengikuti kajian Tasawuf Tauhid Sufi di Pondok Pesantren Mu’jizatul Qur’an. Akan tetapi masih banyak dari kalangan masyarakat yang belum mengerti dan paham corak tarekat wujudiyah yang dibawa Syekh Hamzah Fansuri. Kendati demikian, pondok pesantren Mu’jizatul Qur’an selalu mengajak warga secara rutin untuk mengikuti kajian tersebut. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Lasswell Communication en_US
dc.subject Sufism en_US
dc.subject Wujudiyah en_US
dc.title Ajaran Wujudiyah Syekh Hamzah Fansuri Dalam Perspektif Komunikasi Lasswell (Studi Kasus Pondok Pesantren Mu’jizatul Qur’an Kota Subulussalam Aceh) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account