DSpace Repository

Visualisasi Dakwah Perspektif Komunikasi Lintas Budaya (Studi Kasus: Masjid Babah Alun)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Saepullah
dc.contributor.author Putri Nabila Ramadhan, 21220239
dc.date.accessioned 2025-11-28T03:44:29Z
dc.date.available 2025-11-28T03:44:29Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4482
dc.description.abstract Transformasi dakwah di era digital menuntut pendekatan yang relevan terhadap dinamika masyarakat multikultural. Penelitian ini bertujuan menganalisis visualisasi dakwah di Masjid Babah Alun dari perspektif komunikasi lintas budaya dengan menggunakan teori Race Relation Cyle Robert Ezra Park untuk menarik minat spiritual masyarakat urban yang multikultural. Fokus penelitian adalah mengidentifikasi proses kontak, kompetisi, akomodasi, dan asimilasi budaya Tionghoa dan Islam melalui elemen visual dua masjid, Masjid Babah Alun Desari dan Masjid Babah Alun at-Taqwa. Penelitian ini mengangkat masalah minimnya kajian ilmiah tentang visualisasi dakwah sebagai representasi proses komunikasi lintas budaya, khususnya di Masjid Babah Alun. Persamaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada penggunaan media visual sebagai sarana dakwah, sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menekankan analisis simbol budaya dalam arsitektur masjid sebagai komunikasi nonverbal dan mengeksplorasi bagaimana masyarakat multikultural menerima visualisasi dakwah yang mengintegrasikan budaya Tionghoa dan Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan pengelola masjid dan jamaah, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menerapkan tahapan Race Relation Cycle yang mencakup empat tahap, yaitu kontak, kompetisi, akomodasi, dan asimilasi untuk memahami dinamika penerimaan budaya dalam visualisasi dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa visualisasi dakwah di Masjid Babah Alun berhasil menciptakan harmoni lintas budaya melalui simbolsimbol arsitektur yang mengakomodasi identitas Tionghoa dan Islam. Masyarakat sekitar yang multikultural menerima masjid sebagai ruang inklusif yang mempromosikan toleransi dan integrasi sosial. Kesimpulannya, visualisasi dakwah berbasis komunikasi lintas budaya efektif dalam membangun pemahaman multikultural dan memperkuat nilai-nilai Islam yang adaptif terhadap keragaman. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Komunikasi Lintas Budaya en_US
dc.subject Visualisasi Dakwah en_US
dc.subject Masjid Babah Alun, Masyarakat Multikultural en_US
dc.subject Race Relation Cycle en_US
dc.title Visualisasi Dakwah Perspektif Komunikasi Lintas Budaya (Studi Kasus: Masjid Babah Alun) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account