DSpace Repository

Star Syndrome Perspektif Al-Quran (Telaah atas Tafsir Al-Jilani Karya Abd Al-Qadir Al-Jilani W. 561 H

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mujiburohman
dc.contributor.author Maharani Aulia Fitri, 21211698
dc.date.accessioned 2025-12-02T05:26:22Z
dc.date.available 2025-12-02T05:26:22Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4566
dc.description.abstract Media sosial kini menjadi pusat kehidupan digital yang tidak hanya mengubah cara individu membangun relasi dan mengekspresikan diri, tetapi juga mendorong munculnya gejala psikologis seperti star syndrome, di mana pencarian validasi dan pujian menjadi prioritas dalam membentuk citra diri di ruang publik. Star syndrome merupakan kondisi psikologis ketika seseorang merasa dirinya paling unggul, haus akan pujian, dan menuntut pengakuan, terutama di era media sosial yang menonjolkan citra diri. Penelitian ini membahas fenomena star syndrome dalam perspektif Al-Qur’an dengan mengkaji tafsir `Abd al-Qādir al-Jīlānī. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konsep kesombongan, riyā’, dan hasad yang dibahas dalam karyakarya al-Jīlānī dapat digunakan sebagai lensa teoritis terhadap gejala star syndrome masa kini. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research), di mana pengumpulan data dilakukan melalui metode dokumentasi. Kitab tafsir karya al-Jīlānī menjadi sumber data primer dari penelitian ini, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai referensi pendukung seperti buku, skripsi, tesis, artikel jurnal, dan literatur lain yang relevan dengan topik kajian. Analisis data dilakukan secara deskriptif-analitis dengan menerapkan pendekatan psikologi Islam sebagaimana dirumuskan oleh Zakiah Daradjat. Penelitian ini menemukan bahwa star syndrome memiliki kemiripan substansial dengan penyakit-penyakit hati seperti takabbur, riyā’, dan cinta dunia. Al-Jīlānī memperingatkan bahwa pujian dan kelebihan duniawi dapat menipu manusia, membutakan hati, serta menjauhkan dari makrifat dan tauhid. Ia menenkankan pentingnya adab, tazkiyah al-nafs, dan penyucian hati untuk menghindari jebakan ego spiritual. Temuan ini menunjukkan bahwa ajaran sufistik klasik masih relevan untuk membaca persoalan kontemporer, terutama dalam menganalisis krisis identitas dan haus validasi yang melanda generasi digital. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Star Syndrome en_US
dc.subject Abd Al-Qādir Al-Jīlānī en_US
dc.subject Psikologi Islam en_US
dc.title Star Syndrome Perspektif Al-Quran (Telaah atas Tafsir Al-Jilani Karya Abd Al-Qadir Al-Jilani W. 561 H en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account