Abstract:
Penelitian ini di latarbelakangi dengan adanya pertimbangan
bahwa beberapa hal yang menyebabkan banyak perempuan menghadapi
keterbatasan dalam berpartisipasi di ruang publik adalah budaya
patriarkal, interpretasi agama yang salah, dan tekanan sosial dan
ekonomi. Namun, nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan yang ditemukan
dalam Al-Qur'an dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan
peran perempuan dalam masyarakat. Studi ini berfokus pada cara Sayyid
Quṭb memahami ayat-ayat dalam tafsir Fī Ẓilāl Al-Qur’ān dan
bagaimana hubungannya dengan perempuan zaman sekarang.
Penelitian ini berfokus pada tiga hal, interpretasi Sayyid Quṭb
tentang ayat-ayat tersebut, persepsinya tentang peran perempuan dalam
masyarakat, dan bagaimana interpretasinya berdampak pada masyarakat
modern. Kitab Fī Ẓilāl Al-Qur’ān Sayyid Quṭb dan literatur pendukung
dari buku dan jurnal kontemporer. Dalam penelitian ini, menggunakan
metode kualitiatif.
Studi ini menemukan bahwa tafsir Sayyid Quṭb memungkinkan
perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan publik. Ia menentang
interpretasi Al-Qur’an yang sempit dan diskriminatif terhadap
perempuan, serta menekankan bahwa perempuan memiliki tanggung
jawab sosial dan spiritual yang setara dengan laki-laki. Menurutnya,
setiap individu memiliki peran yang sama dalam membangun
masyarakat, dan pemahaman terhadap Islam seharusnya dilandasi oleh
nilai keadilan dan kemaslahatan, bukan semata-mata teks yang dimaknai
secara literal. Oleh karena itu, segala bentuk hambatan terhadap
perempuan baik fisik, struktural, maupun simbolik bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam. Secara umum, Islam mendukung keterlibatan aktif
perempuan dalam kehidupan sosial selama tetap dalam batasan iman dan
syariat. Perspektif Sayyid Quṭb dapat menjadi kunci dalam memahami
peran perempuan secara lebih kontekstual, adil, dan inklusif.
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya peran perempuan sebagai
agen perubahan sosial.