DSpace Repository

Stigma Negatif pada tubuh Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ Karya Abu Ḥayyan al-Andalusī)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mamluatun Nafisah
dc.contributor.author Juleha, 21211681
dc.date.accessioned 2025-12-02T07:36:51Z
dc.date.available 2025-12-02T07:36:51Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4579
dc.description.abstract Fenomena stigma terhadap tubuh menjadi salah satu bentuk ketidakadilan sosial yang masih marak terjadi dalam. Masyarakat modern, baik dalam bentuk verbal seperti celaan dan hinaan, maupun dalam bentuk simbolik dan sistematik. Al-Qur’an telah lama mengangkat persoalan ini melalui kecaman terhadap perilaku mencela, memperolok, dan merendahkan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Abū Ḥayyān alAndalusī dalam Tafsīr al-Baḥr al-Muḥīṭ terhadap ayat-ayat yang memuat tema stigma negatif terhadap tubuh, khususnya QS al-Hujurat: 11, QS al-Humazah: 1, dan QS. al-Ḥijr: 11, serta menganalisis relevansinya dalam konteks kekinian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis studi kepustakaan (library research) yang menggunakan pendekatan tematik (maudhū’ī) teori Al Farmawi. Analisis data dilakukan secara deskriptif-analisis dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang memiliki keterkaitan tema, kemudian ditelaah secara mendalam untuk memperoleh pemahaman yang utuh. Data diperoleh melalui teknik dokumentasi, dengan Tafsīr al-Baḥr alMuḥīṭ karya Abū Ḥayyān sebagai sumber data primer. Adapun sumber data sekunder mencakup berbagai literatur pendukung seperti buku-buku, skripsi, tesis, jurnal ilmiah, artikel, dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, menunjukkan bahwa Abū Ḥayyān menekankan bahwa perilaku mencela, mengejek, dan memperolok merupakan kebiasaan yang merusak akhlak, bertentangan dengan keimanan, serta menjadi pola berulang dalam penolakan terhadap kebenaran. Penafsiran beliau sarat dengan kajian gramatikal dan retorika, yang menunjukkan bahwa ejekan terhadap sesama, adalah bentuk kerusakan karakter dan kezaliman sosial. Kedua, Relevansi tafsir ini tampak dalam fenomena modern seperti stigma negatif pada tubuh, dalam kehidupan modern penelitian ini relevan dengan kondisi sosial saat ini di mana perilaku mencela, memberi julukan merendahkan, dan mengejek telah menjadi hal yang lumrah. Al-Qur’an menunjukkan bahwa tindakan tersebut adalah indikator lemahnya iman dan termasuk karakter sosial yang merusak, seperti humazah dan lumazah. Sebagai tandingannya, nilai kesabaran dalam menghadapi hinaan menjadi prinsip penting dalam membangun martabat manusia di Tengah tekanan stigma tubuh. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Stigma en_US
dc.subject tubuh en_US
dc.subject olok-olok en_US
dc.subject al-Baḥr al-Muḥīṭ en_US
dc.title Stigma Negatif pada tubuh Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Baḥr Al-Muḥiṭ Karya Abu Ḥayyan al-Andalusī) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account