DSpace Repository

Diakritik Dalam Manuskrip Mushaf Al-Quran Keraton Sumenep (Analisis Konsistensi Ḍabṭ Tajwid Pada Surah Āli Imran

Show simple item record

dc.contributor.advisor Abdul Rosyid
dc.contributor.author Firda Auliya, 21211656
dc.date.accessioned 2025-12-02T07:52:42Z
dc.date.available 2025-12-02T07:52:42Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4583
dc.description.abstract Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh banyaknya Manuskrip mushaf Al-Qur’an yang ditemukan di kabupaten Sumenep, namun belum banyak dikaji secara akademik, khususnya pada aspek ḍabṭ-nya. Kajian Mushaf Sumenep sebelumnya pernah dilakukan oleh Abdul Hakim untuk keperluan pengumpulan naskah. Namun penelitian ini tidak memfokuskan pada aspek penggunaan sistem ḍabṭ tajwīd pada Mushaf Al-Qur’an koleksi Museum Keraton Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat kepustakaan (library research), dengan menggunakan metode deskriptifanalitis terhadap naskah mushaf tunggal. Teknik pengumpulan data utama berasal dari Mushaf Koleksi Museum Keraton Sumenep dengan nomor 289.81, sementara data sekunder diperoleh dari kitab, buku, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk ḍabṭ pada hukum nun sukun dan tanwin ketika bertemu huruf Iẓḥār, ikhfā’, idgām bigunnah, dan iqlāb ditandai dengan pemberian sukun pada nun serta harakat normal pada huruf sesudahnya tanpa tambahan tasydid pada idgām. Bentuk sukun yang digunakan mengikuti mazhab Abū Dāwud dengan tanda lingkaran kecil, sedangkan penulisan tanwin mengikuti mazhab Khalīl bin Aḥmad, yakni ditulis sejajar (tarkīb). Penyalin mushaf ini juga menambahkan simbol huruf meskipun ,tajwid hukum menunjukkan untuk) ظ, خ, غ/غم, قلب) penggunaannya tidak konsisten pada semua lafaz. Adapun tanda mad, pada hukum mad badal, mad wājib muttaṣil, dan mad jāiz munfaṣil, menggunakan garis horizontal di atas huruf mad sesuai dengan mazhab Abū Dāwud. Namun penerapannya tidak konsisten.pada mad badal, tanda hanya dibubuhkan pada alif berhamzah berharakat fatḥah, sedangkan pada kasrah dan ḍammah tidak ditandai. Demikian pula pada mad wājib muttaṣil dan mad jāiz munfaṣil beberapa lafaz yang seharusnya diberi tanda mad justru tidak dibubuhi. Ketidakkonsistenan ini berpotensi memengaruhi bacaan, khususnya bagi pembaca pemula, karena dapat menimbulkan keraguan dalam menentukan panjang bacaan en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Mushaf Kuno en_US
dc.subject Tajwīd en_US
dc.subject Ḍabṭ en_US
dc.subject Konsistensi en_US
dc.subject Keraton Sumenep en_US
dc.title Diakritik Dalam Manuskrip Mushaf Al-Quran Keraton Sumenep (Analisis Konsistensi Ḍabṭ Tajwid Pada Surah Āli Imran en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account