Abstract:
Latar belakang penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa
meskipun Al-Qur‟an memiliki teks yang sama, penulisan dan tanda
baca (ḍabṭ) yang digunakan dalam mushaf di berbagai wilayah dunia
memiliki kekhasan masing-masing. Sebagian masyarakat Indonesia
masih beranggapan bahwa mushaf di seluruh dunia ditulis secara
seragam, padahal terdapat perbedaan pada aspek rasm, tanda baca,
waqaf, dan jumlah ayat. Salah satu contohnya adalah perbedaan antara
mushaf Magribi yang digunakan di Afrika Utara dan mushaf digital AtTaysīr, meskipun keduanya sama-sama menggunakan qirā‟ah Imam
Nāfi‟ riwayat Warsy. Penelitian ini penting dilakukan untuk
memperkenalkan keragaman mushaf dan menghindari anggapan keliru
bahwa mushaf yang berbeda dari standar Indonesia adalah mushaf yang
salah.
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini meliputi: (1)
bagaimana karakteristik ḍabṭ pada mushaf riwayat Warsy terbitan
Magribi dan mushaf At-Taysīr, (2) bagaimana persamaan dan
perbedaan bentuk ḍabṭ pada kedua mushaf tersebut, serta (3) faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi adanya persamaan dan perbedaan
tersebut. Penelitian ini membatasi pembahasan pada aspek naqṭ ali„rāb, yang meliputi harakat, tanwin, sukun, tasydid, mad, hamzah,
imālah, isymām, alif waṣl dan alif ibtidā‟, huruf yang dibuang atau
ditambah dalam rasm, dengan acuan utama kitab Irsyād aṭ-Ṭālibīn ilā
Ḍabṭ al-Kitāb al-Mubīn.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
bersifat kepustakaan (library research), dengan pengumpulan data
melalui studi dokumentatif terhadap mushaf riwayat Warsy terbitan
Magribi dan mushaf digital At-Taysīr, ditambah literatur pendukung
berupa kitab, buku, jurnal, skripsi, dan sumber daring terkait ilmu ḍabṭ. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu ḍabṭ untuk
mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan membandingkan bentuk tanda
baca pada kedua mushaf. Data dianalisis menggunakan metode
deskriptif-analitis dengan langkah klasifikasi, penyajian, dan
interpretasi terhadap temuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua mushaf memiliki
persamaan pada bentuk dasar harakat seperti fathah, kasrah, tanwin,
xxii
tasydid, dan hamzah. Namun, ditemukan perbedaan pada bentuk
dammah, tanda sukun, tanda mad, serta keberadaan tanda khusus
seperti isymām, taghlīẓ lām, dan tarqīq ra‟ yang hanya terdapat pada
mushaf At-Taysīr. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor kebiasaan
pembaca di wilayah tertentu, tradisi penyalinan mushaf, dan rujukan
keilmuan yang digunakan. Temuan ini menegaskan bahwa perbedaan ḍabṭ antar mushaf tidak mengubah substansi bacaan, melainkan
mencerminkan kekayaan khazanah penulisan mushaf Al-Qur‟an di
dunia Islam