DSpace Repository

Etika Menuntut Ilmu Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Syarawi Karya Muhammad Mutawalli Al-Syarawi [w.1998 M])

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sofian Effendi
dc.contributor.author Rihadatul Aisy Qothrun Nada Al-Farohi, 21211771
dc.date.accessioned 2025-12-04T04:09:46Z
dc.date.available 2025-12-04T04:09:46Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4607
dc.description.abstract Etika dalam belajar yang berlandaskan Al-Qur'an sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman modern saat ini. Saat ini, dalam sektor pendidikan, posisi guru dan murid dianggap setara sebagai rekan, sehingga terjadi interaksi yang setara di antara mereka. Sementara itu, dalam kisah yang terdapat pada QS. Al-Kahfi [18]: 60-82, Nabi Musa sebagai murid yang berada di bawah, sedangkan Nabi Khidir berperan sebagai guru yang berada di atas. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas etika menuntut ilmu dalam kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir serta menjelaskan hubungan antara guru dan murid yang diungkapkan dalam ayat tersebut. Jenis penelitian yang dijelaskan penulis dalam skripsi ini adalah studi pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan metode analisis, dengan sumber data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir al-Sya’rāwī oleh Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya’rāwī, sedangkan untuk data sekunder, peneliti mengumpulkan informasi dari buku-buku yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Hasil penelitian dan analisis yang ditemukan peneliti pada kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir berdasarkan Tafsir al-Sya’rāwī pada Q.S. Al-Kahfi ayat 60-82 tentang etika seorang murid terhadap guru dalam menuntut ilmu ada beberapa poin sebagai berikut: 1). Memiliki semangat dan kesungguhan dalam menuntut ilmu, 2). Bersikap sopan, tunduk, dan berprasangka baik kepada guru, 3). Kesediaan menerima kritik dan ujian dalam proses belajar, 4). Selektif dan terukur dalam bertanya kepada guru, 5). Menyadari kelemahan dan keterbatasan diri sebagai murid, 6). Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat dan hikmah, 7). Kesederhanaan dalam menuntut ilmu sebagai jalan sebagai petunjuk ilahi. Dalam proses menuntut ilmu yang harus ditanamkan dalam jiwa seorang murid adalah etika yang baik terhadap guru. Mampu menyadari posisinya menjadi murid di bawah guru, sehingga murid memiliki prasangka baik dan percaya terhadap guru. Murid ketika belajar dalam rangka meluaskan wawasannya sehingga tidak mudah untuk mengkritisi sesuatu hal yang belum diketahui en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Etika en_US
dc.subject Al-Qur’an en_US
dc.subject Tafsir Al-Sya’rāwī en_US
dc.subject Menuntut Ilmu en_US
dc.title Etika Menuntut Ilmu Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsir Al-Syarawi Karya Muhammad Mutawalli Al-Syarawi [w.1998 M]) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account