DSpace Repository

Etika Kuliner Dalam Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsiīr Al-Munir Karya Wahbah al-Zuḥayli W 2015 M / 1436 H)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siti Rohmah
dc.contributor.author Aufilia Najwa Maula, 21211629
dc.date.accessioned 2025-12-04T04:49:15Z
dc.date.available 2025-12-04T04:49:15Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4618
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengaturan konsumsi makanan dalam ajaran Islām yang menekankan prinsip ḥalāl dan ṭayyib (baik) sebagai bagian dari etika kuliner. AlQur’ān, sebagai pedoman utama umat Muslim, tidak hanya mengatur aspek Ibādah dan hukum, tetapi juga memberi arahan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pola makan. penelitian ini penting sebagai respons terhadap tantangan etika kuliner kontemporer, dengan merujuk pada Tafsīr al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥaylī dalam menganalisis ayat-ayat yang relevan. Penelitian ini berfokus pada dua hal utama. Pertama, mengkaji ayat-ayat Al-Qur’ān yang berkaitan dengan etika kuliner dalam Tafsīr alMunīr karya Wahbah al-Zuḥaylī. Kedua, menelaah relevansi penafsiran terhadap konsep sustainable lifestyle atau gaya hidup berkelanjutan, dengan didukung oleh literatur kontemporer seperti buku dan jurnal ilmiah yang membahas isu-isu serupa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologis yaitu mengumpulan ayat-ayat alqur’an lalu ditafsirkan dan pendekatan studi pustaka (library research). Hasil Penelitian ini menemukan bahwa Al-Qur’ān menekankan pentingnya mengonsumsi makanan halal dan tayyib sebagai bagian dari dimensi spiritual, sosial, dan ekologis, sebagaimana ditafsirkan oleh Wahbah al-Zuḥaylī melalui QS. al-Baqarah [2]:172–173, 168; al-A‘rāf [7]:31; ‘Abasa [80]:24; al-Mu’minūn [23]:51; dan al-Mā’idah [5]:88. Etika kuliner ini mencakup pemilihan makanan halal dan berkualitas, menghindari isrāf, menjaga keseimbangan konsumsi, serta perilaku ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah makanan, dan menjauhi harta haram atau perolehan batil. Implementasinya dapat dilakukan melalui konsumsi bijak, pengelolaan makanan efisien, donasi surplus, dukungan terhadap produk lokal dan ekonomi sirkular, serta pemanfaatan sertifikasi halal yang transparan. Edukasi melalui modul pendidikan, media digital, dan kampanye publik dapat menumbuhkan kesadaran spiritual, sosial, dan ekologis. Dengan langkah-langkah tersebut, etika kuliner Islam menjadi pedoman normatif dan solusi praktis untuk membentuk masyarakat sehat, beretika, berkeadilan, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Etika Kuliner en_US
dc.subject Ḥalāl en_US
dc.subject Tafsīr Al-Munīr en_US
dc.title Etika Kuliner Dalam Perspektif Al-Quran (Studi Analisis Tafsiīr Al-Munir Karya Wahbah al-Zuḥayli W 2015 M / 1436 H) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account