DSpace Repository

Pengendalian Amarah Perspektif Al-Quran (Studi Analisisis Kitab Tafsir Al-Jilani Karya Abd Al-Qadir Al-Jilani (561 H))

Show simple item record

dc.contributor.advisor Mamluatun Nafisah
dc.contributor.author Purnama Hidayah, 21211757
dc.date.accessioned 2025-12-06T04:55:49Z
dc.date.available 2025-12-06T04:55:49Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4672
dc.description.abstract Amarah merupakan salah satu emosi dasar manusia yang apabila tidak dikendalikan dapat menimbulkan dampak negatif, baik pada individu maupun lingkungan sosialnya. Dalam Al-Qur‟an, terdapat sejumlah ayat yang menekankan pentingnya pengendalian amarah sebagai bagian dari kesempurnaan iman dan akhlak. Penelitian ini berfokus pada penafsiran Syekh „Abd al-Qādir al-Jīlānī dalam Tafsīr al-Jīlānī (w. 561 H) terhadap tiga ayat yang berkaitan dengan pengendalian amarah, yaitu QS. Āli „Imrān ayat 134, QS. Asy-Syūrā ayat 37, dan QS. al-Aḥzāb ayat 25, serta relevansinya dengan konteks kehidupan modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tafsir maudhū„ī (tematik), yaitu mengumpulkan dan menganalisis ayat-ayat terkait pengendalian amarah dalam perspektif al-Jīlānī, kemudian dikaitkan dengan literatur kontemporer, khususnya dalam bidang psikologi dan ilmu sosial. Sumber utama penelitian adalah Tafsīr al-Jīlānī cetakan Dār al-Kutub al- „Ilmiyyah (Beirut, 1971), sementara sumber pendukung berasal dari kitabkitab tafsir klasik dan karya akademik modern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Syekh „Abd al-Qādir al-Jīlānī, pengendalian amarah merupakan proses spiritual yang berfokus pada tiga sikap utama: menahan amarah (kaẓm al-ghaiẓ), memaafkan kesalahan orang lain (al-„afw), dan berbuat baik (iḥsān). Melalui penafsirannya atas QS. Āli „Imrān [3]: 134, QS. al-Syūrā [42]: 37, dan QS. al-Aḥzāb [33]: 25, al-Jīlānī menegaskan bahwa amarah adalah fitrah manusia yang dapat dikelola melalui kesabaran, ketundukan kepada Allah, dan pengalihan kepada amal saleh. Pandangan ini selaras dengan teori psikologi modern, khususnya model displacement, cognitive adjustment, dan coping, serta diperkaya dengan dimensi spiritual berupa tazkiyat al-nafs (pensucian jiwa). Dengan demikian, konsep pengendalian amarah menurut al-Jīlānī relevan bagi kehidupan modern sebagai pedoman etis dan religius untuk menjaga ketenangan pribadi, keharmonisan sosial, dan kedekatan dengan Allah Swt. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Pengendalian amarah en_US
dc.subject tafsir sufistik en_US
dc.subject Tafsīr al-Jīlānī en_US
dc.subject Abd al-Qādir alJīlānī en_US
dc.subject relevansi kontemporer en_US
dc.title Pengendalian Amarah Perspektif Al-Quran (Studi Analisisis Kitab Tafsir Al-Jilani Karya Abd Al-Qadir Al-Jilani (561 H)) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account