DSpace Repository

Kritik Toxic Masculinity Perspektif AL-Quran (Study analisis Tafsir al-Munir Karya Wahbah al-Zuḥaili (w. 2015))

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sofian Effendi
dc.contributor.author Risma Rahmayani, 21211774
dc.date.accessioned 2025-12-06T07:24:35Z
dc.date.available 2025-12-06T07:24:35Z
dc.date.issued 2025
dc.identifier.uri https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4698
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai maskulinitas ideal dalam Al-Qur’an sebagai kritik terhadap toxic masculinity dan relevansinya dengan fenomena softboy di media sosial. Di tengah dominasi budaya patriarkal yang menuntut laki-laki tampil kuat, dominan, dan tidak emosional, tren softboy hadir sebagai ekspresi maskulinitas alternatif yang menonjolkan kelembutan, empati, dan estetika. Namun, ekspresi ini sering dianggap bertentangan dengan norma maskulinitas tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka (library research) dan tafsir tematik (maudhu‘i). Sumber primer berupa ayat-ayat Al-Qur’an seperti Q.S Maryam [19]: 12–14, Q.S Al-Furqān [25]: 63, Q.S Luqmān [31]: 19, Q.S Al-Nisā’ [4]: 34, and Q.S Maryam [19]: 58, dianalisis menggunakan Tafsīr al-Munīr karya Syekh Wahbah az-Zuḥailī. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, artikel ilmiah, serta dokumentasi konten media sosial terkait fenomena softboy. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi konten digital, analisis dokumen, dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menggambarkan maskulinitas ideal sebagai perpaduan antara kekuatan dan kelembutan, keberanian dan kasih sayang, serta pengendalian diri dan tanggung jawab spiritual. Nilai-nilai ini menolak karakteristik toxic masculinity yang menekankan dominasi, agresivitas, dan pengekangan emosional. Di sisi lain, fenomena softboy dinilai sebagai bentuk resistensi terhadap narasi maskulin yang toksik, namun juga menyimpan potensi kerentanan dan manipulasi jika tidak dibingkai oleh nilai-nilai Qur’ani. Dengan demikian, konsep maskulinitas dalam Al-Qur’an tetap relevan sebagai panduan membentuk identitas laki-laki yang seimbang, utuh, dan berakar pada akhlak Islami di tengah perubahan sosial modern en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Maskulinitas en_US
dc.subject Softboy en_US
dc.subject Toxic Masculinity en_US
dc.subject Al-Qur’an en_US
dc.subject Tafsīr al-Munīr en_US
dc.title Kritik Toxic Masculinity Perspektif AL-Quran (Study analisis Tafsir al-Munir Karya Wahbah al-Zuḥaili (w. 2015)) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account