Abstract:
Ekofeminisme merupakan sebuah paham yang timbul akibat keprihatinan
atas fenomena kerusakan dan kebobrokan yang terjadi saat ini. Kerusakan tersebut
terjadi disebabkan karena dominasi manusia terhadap alam sekaligus perempuan
yang selama ini dipandang remeh. Selain itu, ekofeminisme juga sangat
memperhatikan nasib para wanita yang kehilangan jati dirinya karena terlalu sibuk
terhadap karir dan aktualisasi diri di ranah publik sehingga melupakan tugas
utama mereka. Ekofeminisme mengajak para wanita untuk meneguhkan jati diri
mereka dan tidak lupa kepada kodratnya. Al-Qur‟an sebagai kitab yang di
dalamnya terdapat penjelasan dan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, baik
secara tersirat maupun tersurat telah banyak menginspirasi terkait dengan masalah
yang menjadi sorotan ekofeminisme. Sehingga dalam penulisan skripsi ini telah
dirumuskan berbagai permasalahan yang terkait.
Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Pertama,
perbedaan ekofeminisme dengan feminisme lainnya. Kedua, isyarat-isyarat
ekofeminisme dalam Al-Qur‟an.
Untuk membahas permasalah tersebut, jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah library research, yakni dengan mengetahui beragam pendapat
dari beberapa referensi khususnya pendapat dari para mufassir klasik maupun
kontemporer. Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode tematik,
sehingga dapat menghasilkan penelitian yang komprehensif.
Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa
meskipun ekofeminisme merupakan ragam dan varian dari feminisme, namun
gagasan dan konsep yang diusungnya tidaklah sama seperti paham feminisme
lainnya. Ekofeminisme lebih dekat dengan nilai dan ajaran-ajaran Islam. Dan
penulis menemukan adanya beberapa konsep dasar dari ekofeminisme yang
sejalan dengan Al-Qur‟an meskipun tidak secara eksplisit, di antara ayat yang
mengisyaratkan tentang perbedaan esensial dari pria dan wanita dalam QS. ar-
Rûm [30]: 30, QS. al-Lail [92]: 1-4, QS. ali-Imrân [3]: 36, QS. al-Qamar [54]: 49,
QS. an-Nisa [4]: 32, QS. an-Nisa [4]:1. Perbedaan laki-laki dan perempuan
dikatakan sebagai sebuah fitrah dan keniscayaan dari penciptaan Allah Swt.. Dari
perbedaan tersebut berimplikasi pada perbedaan sifat, karakter, dan peran masingmasing.
Ayat yang mengisyaratkan kesetaraan dalam keberagaman setiap individu
dan makhluk memiliki keistimewaan sehingga tidak boleh dipandang remeh
apapun peran yang dilakukan terdapat dalam QS. Fathir [35]: 27-28, QS. al-
Hujurat [49]: 13, QS. an-Nisa [4]: 34, QS. al-Baqarah [2]: 228, dan QS. at-Taubah
[9]: 71. Adapun ayat-ayat yang mengisyaratkan pada kualitas feminin yang ada
pada diri wanita dalam QS. ali-Imran [3]: 14, QS. al-A‟raf [7]: 189, QS. al-Ahzab
[33]: 33, QS. Luqman [31]: 14, dan QS. an-Nahl [16]: 78, yakni pada diri setiap
wanita melekat kualitas feminin yang berkaitan dengan segala keindahan, cinta,
pengorbanan, dan pengasuhan