Abstract:
Dalam menafsirkan Al-Qur`an perlu disiplin ilmu yang lain, salah
satunya menafsirkan Al-Qur`an dengan hadis Nabi. Karena hadis adalah
sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur`an. Hadis adalah sumber pedoman
kedua bagi umat Islam setelah Al-Qur`an. Namun hadis yang digunakan
untuk menfsirkan Al-Qur`an harus jelas kualitasnya. Karena pentingnya
mengetahui kualitas hadis, penulis tergerak untuk melakukan kajian terhadap
hadis-hadis yang belum diketahui kualitasnya. Tafsir Al-Munîr adalah salah
satu karya tafsir kontemporer yang banyak menggunakan hadis dalam
penafsirannya, apalagi Wahbah az-Zuhaili sebagai pengarangnya dikenal
juga sebagai mufassir yang mahir dibidang hadis. Kualitas yang penulis cari
hanya terbatas dalam surat Yasîn.
Penelitian ini dikategorikan kepada jenis Library Research atau
penelitan pustaka yang merujuk pada sumber-sumber hadis primer. Untuk
melacak keberadaan hadis, penulis menggunakan metode kontemporer yaitu
mencari dari digital, kemudian penulis mengecek ulang secara manual
kepada kitab-kitab hadis yang disebutkan. Selanjutnya untuk meneliti
kualitas sanadnya penulis merujuk ke kitab tarâjum al-ruwât yang memuat
biografi para perawi hadis, dan kitab al-jarh wa at-ta’dil yang memuat
penilaian ulama atas masing-masing perawi itu. Sementara dalam
memberikan penialaian kualitas hadis, penulis mempertimbangkan pendapat
ulama yang telah memberikan penilaian dengan kajian yang dilakukan oleh
penulis sendiri.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah bahwa kualitas hadis
dalam tafsir al-Munir pada surat Yasîn bervariasi, baik dilihat dari segi
penisbahan (marfu‟, mauquf dan maqthu‟), dan dari segi kualitasnya (shahîh,
hasan dan dha‟if). Berdasarkan penisbahannya, sebanyak 12 riwayat (80%
dari total hadis yang dikaji) marfu‟, 1 riwayat (6.7%) mawquf, 1 riwayat
(6.7%) maqthu‟ dan 1 riwayat (6.7%) tidak diketahui. Dari segi kualitasnya,
sebanyak 9 riwayat (60%) shahih, 2 hadis (13.3%) hasan, 3 riwayat (20%)
dhaif, dan 1 riwayat (6.7%) tidak diketahui kualitasnya.