Abstract:
Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang bersifat kauniyah, atau
disebut juga dengan ayat-ayat kealaman. Salah satunya Allah swt
menyebutkan sejumlah jenis tumbuhan rempah-rempah dalam Al-Qur`an,
tujuannya adalah untuk menggugah kesadaran manusia akan pentingnya
mengapa rempah-rempah itu disebutkan oleh Allah swt. Dalam hal ini pasti
Allah memiliki maksud dan tujuan, dengan meneliti ayat tersebut maka kita
akan faham maksud Illahi tersebut. Sesungguhnya segala sesuatu yang Allah
ciptakan mempunyai hikmah dan manfaat yang amat besar bagi
keberlangsungan hidup makhluknya, termasuk rempah-rempah yang
disebutkan di dalam Al-Qur`an, diantaranya yaitu jahe dalam QS. Al-Insan
[76]: 17, bawang merah dan bawang putih dalam QS. Al-Baqarah [2]: 61,
dan masih banyak yang lainnya.Berawal dari hal itu, maka kemudian penulis
termotivasi untuk melakukan penelitian pada ayat yang berbicara tentang
rempah-rempah berdasarkan tafsir ilmi.
Jenis peneltian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
komparatif dan saintifik. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menjawab
permasalahan yang ada melalui studi pustaka (library research) dengan
merujuk pada data primer dan sekunder. Sumber data primer yang penulis
gunakan adalah Tafsir Jawahir, Tafsir Mafatihul Ghaib dan Tafsir al-Manar.
Sementara data sekunder yang penulis gunakan adalah Tafsir al-Misbah,
Tafsir Kementrian Agama RI, buku-buku ilmiah, buku-buku Ensiklopedia
Al-Qur`an, Tafsir Tematik Kementrian Agama RI, serta buku-buku yang
berkaitan dengan pembahasan. Adapun teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisis deskriptif komparatif.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan menunjukkan bahwa
jahe yang dimaksud dalam Al-Qur`an ini bukanlah jahe yang sama dengan
jahe di dunia. Jahe di sini hanyalah penisbatan nama saja. Thanthawi dalam
kitab tafsirnya menjelaskan, jahe ini merupakan salah satu sifat dari sebuah
mata air di surga yang namanya salsabil. Sedangkan dalam tafsir al-Misbah
dan Kementrian Agama RI, zanjabil ini sebuah mata air di surga yang
memiliki sifat salsabil. Sementara ayat lain yang menjelaskan tentang
bawang merah dan bawang putih, kelima mufasir ini sepakat bahwa bawang
merah dan bawang putih adalah makanan yang lebih rendah nilainya
dibandingkan dengan makanan yang Allah kasih untuk Bani Israil, yaitu
manna dan salwa. Rempah-rempah ini (jahe, bawang merah dan bawang
putih) memiliki nilai gizi yang cukup baik, salah satunya kaya akan kalium,
xvii
Vitamin A, kalori, Natrium, magnesium, protein, kalsium, zatbesi, vitamin C,
vitamin B12, karbohidrat, dan vitamin B6. Selain itu, rempah-rempah ini
tidak mengandung lemak dan kolesterol yang membahayakan bagi tubuh.