Abstract:
Latar belakang dari penulisan ini adalah penulis tertarik untuk
mengetahui bagaimana cara Nabi Ibrahim as. mendidik anak dan kaumnya,
karena di masa yang sekarang ini banyak orang-orang yang berperilaku
kurang baik dan banyak melanggar aturan-aturan syari’at Islam, tidak hanya
itu saja, anak-anak juga banyak yang kurang mendapatkan pendidikan agama
dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar sehingga melanggar normanorma
agama maupun norma-norma Negara. Maka tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui apa saja yang harus diperhatikan dalam
mendidik peserta didik sesuai dengan ayat-ayat kisah Nabi Ibrahim as. dan
bisa menjadi inspirasi bagi keluarga Muslim dalam mendidik peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berusaha
menjawab permasalahan melalui studi pustaka (library research) dan
merujuk pada data primer dan skunder. Sumber primer yang penulis gunakan
adalah Tafsir Al-Qur`an Al-Karim Karya Mahmud Yunus QS. Al-Baqarah
[2]:132, Asy-Syu’arâ [26]: 214, Maryam [19]:42-45, Al-Anbiyâ [21]: 68-69,
Ibrâhîm [14]: 40, Al-Hajj [22]: 26-29, Asy-Syûrâ [42]: 13, Mumtahanah
[60]:4, dan An-Nahl [16]: 125. Sementara data sekunder penulis
menggunakan kitab-kitab Tafsir, Hadis, serta buku-buku atau jurnal yang
berkaitan dengan pembahasan. Adapun teknik analisi data yang digunakan
adalah tematik.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep
pendidikan Nabi Ibrahim as. merupakan sebuah pola atau rancangan
pendidikan yang diambil dari proses pendidikan yang dilakukan oleh Nabi
Ibraim as. sendiri. Menurut Mahmud Yunus konsep yang dipakai Nabi
Ibrahim as. tidak jauh berbeda dengan konsep dan komponen-komponen
pendidikan sekarang ini, diantaranya adalah: pertama, tujuan yang diajarkan
oleh Nabi Ibraim as. adalah untuk membentuk kepribadian muslim yang baik,
yakni selalu tunduk dan patuh dengan ajaran Allah Swt., kedua, Nabi Ibrahim
as. mendidik dan berdakwah kepada sumua golongan dari berbagai jenis latar
belakang, ketiga, materi yang diajarkan adalah ketauhidan, ibadah, dan
akhlakul karimah, keempat, konsep yang diajarkan adalah konsep
keteladanan, konsep nasihat dan konsep dialog.