Abstract:
Sinonimitas (mutaradif) dalam Al-Qur`an telah menjadi
kajian yang hangat diperbincangkan. Ulama ahli bahasa Arab
memperdebatkan keberadaan sinonim kata yang berada dalam Al-
Qur`an. Sebagian ulama sepakat dengan keberadaan sinonimitas
dalam Al-Qur`an, namun sebagian ynag lain mengingkarinya.
Penolakan yang paling menonjol ialah Muhammad Syahrur dan Bint
al-Syati‟. Kemudian lahir teori Asinonimitas sebagai wujud atas
keingkarannya terhadap sinonim kata dalam Al-Qur`an.
Metode penelitian yang dilakukan pada riset ini
menggunakan metode analisis-deskriptif, dengan pendekatan
linguistik. Penulis melacak dan menghimpun ayat-ayat yang
berkaitan, kemudian menganalisis makna-makna yang terkandung di
dalam ayat tersebut dengan analisis sintagmatik dan analisis
paradigmatik lalu mengintegrasikan konsep-konsep yang telah
diperoleh untuk mendapatkan makna yang khusus dalam Al-Qur`an,
penulis melakukan analisis konteks tekstual terhadap ayat-ayat yang
dikaji.
Makna dasar kata Azka adalah „baik‟ atau dalam bahasa
Arab disebut Khoir. Hasil dari analisis sintagmatik adalah lafadz
fakhsya’, shodaqah, kataba, aflaha, zakat. Dan hasil dari analisis
paradigmatik ialah zakat, aslaha, hasana, ‘azhuma, fadlu, athhar, dan
khoir (baik). Sedangkan makna dasar kata Athhar adalah „suci‟ atau
dalam bahasa Arab disebut Azka. Analisis sintagmatik terhadap kata
Athhar diantaranya lafadz fakhsya’, baitullah, orang-orang beriman,
kaum Lut. Kemudian hasil analisis paradigmatik adalah nazhafa,
wudlua, ightasala, ashlaha, hasan, ‘azhama, afdhola.
Azka dan Athhar memiliki kedekatan konsep, hal tersebut
diketahui kedua kata tersebut memiliki makna sintagmatik dan
paradigmatik yang sama yaitu Fakhsya’. Apabila dilihat berdasarkan
analisis konteks tekstualnya makna kata Azka memiliki konteks
tekstual yang cakupannya lebih luas dibanding Athhar. Sehingga teori
asinonimitas dalam Al-Qur`an masih relevan, mengingat dalam
penelitian ini tidak ditemukan persamaan murni antara keduanya.
Dan penulis berpendapat setuju dengan adanya sinonimitas lafadz
Azka dan Athhar.