DSpace Repository

Sinonimitas Dalam Al-Qur`An Tentang Kesucian (Analisis Semantik Lafazh “Azka” dan “Athhar”)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arison Sani
dc.contributor.author Ana Rahmawati, 14210565
dc.date.accessioned 2020-07-01T03:58:02Z
dc.date.available 2020-07-01T03:58:02Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/718
dc.description.abstract Sinonimitas (mutaradif) dalam Al-Qur`an telah menjadi kajian yang hangat diperbincangkan. Ulama ahli bahasa Arab memperdebatkan keberadaan sinonim kata yang berada dalam Al- Qur`an. Sebagian ulama sepakat dengan keberadaan sinonimitas dalam Al-Qur`an, namun sebagian ynag lain mengingkarinya. Penolakan yang paling menonjol ialah Muhammad Syahrur dan Bint al-Syati‟. Kemudian lahir teori Asinonimitas sebagai wujud atas keingkarannya terhadap sinonim kata dalam Al-Qur`an. Metode penelitian yang dilakukan pada riset ini menggunakan metode analisis-deskriptif, dengan pendekatan linguistik. Penulis melacak dan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan, kemudian menganalisis makna-makna yang terkandung di dalam ayat tersebut dengan analisis sintagmatik dan analisis paradigmatik lalu mengintegrasikan konsep-konsep yang telah diperoleh untuk mendapatkan makna yang khusus dalam Al-Qur`an, penulis melakukan analisis konteks tekstual terhadap ayat-ayat yang dikaji. Makna dasar kata Azka adalah „baik‟ atau dalam bahasa Arab disebut Khoir. Hasil dari analisis sintagmatik adalah lafadz fakhsya’, shodaqah, kataba, aflaha, zakat. Dan hasil dari analisis paradigmatik ialah zakat, aslaha, hasana, ‘azhuma, fadlu, athhar, dan khoir (baik). Sedangkan makna dasar kata Athhar adalah „suci‟ atau dalam bahasa Arab disebut Azka. Analisis sintagmatik terhadap kata Athhar diantaranya lafadz fakhsya’, baitullah, orang-orang beriman, kaum Lut. Kemudian hasil analisis paradigmatik adalah nazhafa, wudlua, ightasala, ashlaha, hasan, ‘azhama, afdhola. Azka dan Athhar memiliki kedekatan konsep, hal tersebut diketahui kedua kata tersebut memiliki makna sintagmatik dan paradigmatik yang sama yaitu Fakhsya’. Apabila dilihat berdasarkan analisis konteks tekstualnya makna kata Azka memiliki konteks tekstual yang cakupannya lebih luas dibanding Athhar. Sehingga teori asinonimitas dalam Al-Qur`an masih relevan, mengingat dalam penelitian ini tidak ditemukan persamaan murni antara keduanya. Dan penulis berpendapat setuju dengan adanya sinonimitas lafadz Azka dan Athhar. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Kesucian en_US
dc.subject Sinonimitas Dalam Al-Qur`An en_US
dc.title Sinonimitas Dalam Al-Qur`An Tentang Kesucian (Analisis Semantik Lafazh “Azka” dan “Athhar”) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account