DSpace Repository

Tazkiyah an-Nafs Perspektif Tafsir Al-Jailânî Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani

Show simple item record

dc.contributor.advisor Ali Mursyid
dc.contributor.author Zakiyatun Nufus, 14210625
dc.date.accessioned 2020-07-02T05:45:51Z
dc.date.available 2020-07-02T05:45:51Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/757
dc.description.abstract Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penafsiran Syaikh Abdul Qadir al-Jailani mengenai ayat-ayat yang berkaitan dengan tazkiyah an-Nafs dalam Al-Qur‟an studi analisis Tafsir Al-Jailânî. Penelitian ini dianggap penting karena proses penyucian jiwa pada saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat umum terutama umat muslim untuk menghadapi masalahmasalah kontemporer yang berkaitan dengan hati di zaman yang semakin maju atau modern seperti sekarang ini agar selalu dapat menempatkan hatinya dekat dengan Allah SWT. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Maka sumber utama dalam penelitian ini adalah Tafsir Al-Jalânî karya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku yang membahas tentang tazkiyah an-Nafs, dan lain-lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani memberi penjelasan dalam tafsirnya mengenai ayat-ayat yang berkaitan dengan tazkiyah an-Nafs yang terdapat dalam Al-Qur‟an, yakni pada QS. At- Taubah[9]: 103 dan QS. Al-Laîl[92]: 18, dijelaskan bahwa upaya penyucian jiwa dapat dilakukan melalui shadaqah, bisa berupa zakat, infak ataupun yang lainnya. Selanjutnya pada QS. Fâthir[35]: 18, dijelaskan pula bahwa takut kepada Allah lalu kemudian ia melaksanakan sholat untuk menyucikan jiwanya dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, hal demikian dapat dikategorikan juga dalam usaha penyucian jiwa. Kemudian, pada QS. An-Nûr[24]: 28 dan QS. An-Nûr[24]: 30, pada ayat tersebut dijelaskan bahwa bentuk penyucian jiwa tidak hanya berkaitan dengan hati saja, tetapi bisa juga berkaitan dengan perbaikan diri. Ayat selanjutnya yakni QS. Al-Baqarah[2]: 129, QS. Al-Baqarah[2]: 151, QS. Âli Imrân[3]: 164 dan QS. Al-Jumu‟ah[62]: 2, yang dimaksud dari keempat ayat tersebut adalah upaya penyucian jiwa melalui bentuk sarana pendidikan, yang dimana pendidikan pokok tersebut perlu disampaikan kepada umat untuk penyucian jiwa. Dan yang terakhir pada QS. An-Nûr[24]: 21 dan QS. An-Nisâ‟[4]: 49, yang mana pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah Maha Kuasa dan punya Kehendak untuk membersihkan jiwa siapa yang Dia kehendaki en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Tazkiyah an-Nafs en_US
dc.subject Tafsir Al-Jailânî en_US
dc.title Tazkiyah an-Nafs Perspektif Tafsir Al-Jailânî Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account