DSpace Repository

Qanâ’ah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Telaah Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Romlah Widayati
dc.contributor.author Entin Solihat, 14210626
dc.date.accessioned 2020-07-02T05:49:08Z
dc.date.available 2020-07-02T05:49:08Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/758
dc.description.abstract Secara kodrati manusia punya kecenderungan menyukai segala sesuatu yang tampak indah, menarik dan menawan hatinya. Keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat material, tidak pernah puas-puasnya. Jika sudah mendapatkan sesuatu, ia ingin mendapatkan yang lainnya, sesudah mendapatkannya, lalu ingin mendapatkan yang berikutnya. Hal ini wajar, namun dapat dinetralisasikan jika dasar kehidupannya kembali kepada spiritual, selalu merasa puas atas apa yang ia miliki (qanâ’ah), sebab jiwalah yang mempunyai kebahagiaan hakiki. Qanâ’ah adalah kekayaan jiwa. Dan kekayaan jiwa lebih tinggi dan lebih mulia dari kekayaan harta. Sikap qanâ’ah adalah suatu sikap yang bisa mendidik manusia supaya bersyukur atas nikmat pemberian Allah SWT. Hal demikian yang memotivasi penulis untuk mengkaji tentang qanâ’ah. Penulis memfokuskan penelitian ini kepada Tafsir Al-Azhar karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang lebih dikenal dengan Buya Hamka. Dipilih tafsir ini karena tafsir ini lahir pada abad ke 20 dan pemikirannya banyak bersentuhan dengan kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pembahasan pada sisi pandangan Buya Hamka terhadap ayat-ayat qanâ’ah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif dengan sumber data primer yaitu tafsir al-Azhar, kemudian data sekundernya berupa buku-buku tentang qanâ’ah dan lain-lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Buya Hamka memberikan penjelasan dalam tafsirnya mengenai ayat-ayat yang berkaitan dengan qanâ’ah yang terdapat dalam Âl-Qur’an, yakni QS. Al-Hajj [22]: 36 dijelaskan bahwa kata al-Qâni’ ( القانع ) yaitu orang fakir yang menahan diri, ini artinya orang fakir yang qanâ’ah yang rela dengan yang ada padanya, tanpa harus meminta-minta. penafsiran Hamka ini senada dengan penfsiran Sya’rawi, ath-Thabari, bahwa orang fakir disini yaitu orang yang qanâ’ah. Dan pada QS. Ibrahim [14]: 43 dijelaskan bahwa kata مُقْنِعِي yaitu dengan mengangkat dan mengadahkan kepala. Ayat ini ditunjukkan bagi orang yang kufur yang akan mendapatkan siksaan di akhirat kelak. Kata مُقْنِعِي disini artinya ialah qanâ’ah orang-orang yang mendapatkan siksa atas perbuatannya buruknya di dunia. Posisi qanâ’ahnya yaitumenerima ketika ia mendapatkan siksa dari Allah SWT atas perbuatan buruknya en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Qanâ’ah en_US
dc.subject Tafsir Al-Azhar en_US
dc.title Qanâ’ah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Telaah Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka) en_US
dc.type Skripsi en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account