Abstract:
Di era modern ini, Pondok Pesantren Tahfiz Al-Qur‟an sudah relatif
banyak. Di antara sekian banyak pondok Tahfiz, terdapat beberapa
perbedaan dalam Program maupun hasil yang dicapai. Hadirnya pondok
pesantren Tahfiz Al-Qur‟an Al-Amien di tengah masayarakat merupakan
kesempatan besar bagi mereka yang ingin menghafalkan Al-Qur‟an dengan
program takhassus, yakni program wajib 30 juz selama tiga hingga 6 tahun,
Namun meski ada Program takhassus tidak luput akan kekurangan dan
kelebihannya. Bersdasarkan latar belakang diatas Program takhassus di
Ma‟had Tahfiz Al-Qur‟an Al-Amien sangat berpengaruh akan semangat
santriwati dalam menghafal. Maka penulis tertarik melaksanakan penelitian
dengan judul “Program Tahfiz Al-Qur‟an (Studi Kasus di Ma‟had Tahfiz Al-
Qur‟an (MTA) Putri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep
Madura”
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dan kualitatif,
penelitian lapangan (field research) yaitu Suatu penelitian yang dilakukan
secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian
kualitatif. Dimana menurut Bodgan dan Taylor, metodologi kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku dapat diamati. Pendekatan
kualitatif ini dipilih oleh penulis berdasarkan tujuan penelitian yang ingin
mengetahui “Program Tahfiz Al-Qur‟an (Studi Kasus di Ma‟had Tahfiz Al-
Qur‟an (MTA) Putri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep
Madura”
Program takhassus tahfiz Al-Qur‟an di MTA putri Al-Amien sebelum
memulai menghafal santriwati terlebih dahulu harus membaca mushaf al-
Qur‟an dengan melihat (bi an-nadhor). Problematika program takhassus
tahfiz Al-Qur‟an di MTA putri Al-Amien yang sering dialami diantaranya
yaitu: Ngantuk, Males, Keterbatasan waktu, Dukungan orang tua kurang
maksimal, Pengaruh lingkungan atau teman, ayat-ayat yang sudah dihafal
lupa lagi. Sedangkan solusi yang di gunakan dalam program takhassus tahfiz
Al-Qur‟an Al-Amien Prenduan Sumenep Madura yaitu: santriwati wajib
xvii
membaca bi an-nadhor materi sesering mungkin yang akan dihafalkannya,
setelah bi an-nadhor santriwati menghafalkan secara individu, dan setelah
hafal santriwati menyetorkan hafalannnya kepada muhafizah masing-masing,
pagi nambah (tajdid) sore ngulang (takrir), Mewajibkan Qur‟an pojok,
mengadakan mudarrosah setiap hari selasa pagi, mengadakan tes ujian,
mengadakan khotmul Qur‟an setiap setengah bulan satu kali.