Abstract:
Pada zaman sekarang umumnya masyarakat awam memaknai mukjizat
sebagai sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal spiritual, jika
membicarakan mengenai mukjizat Al-Qur‟an maka akan dipahami sebagai
hal-hal ajaib yang terdapat dalam Al-Qur‟an itu sendiri. Sehingga muncul
kasus-kasus terkini contohnya mengenai pengobatan spiritual dengan
menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur‟an, atau banyak munculnya kekuatan
spiritual pada diri manusia biasa yang menyebut itu sebagai mukjizat.
Berangkat dari latar belakang tersebut penulis mengangkat tema ini
berfokus pada rumusan masalah sebagai berikut 1) Bagaimana pengertian
mukjizat Al-Qur‟an menurut Said Nursi dan Quraish Shihab? 2) Bagaimana
persamaan dan perbedaan pandangan Said Nursi dan Quraish Shihab
mengenai mukjizat Al-Qur‟an? 3) Bagaimana relevansi pandangan Said
Nursi dan Quraish Shihab mengenai mukjizat Al-Qur‟an pada zaman
sekarang?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan
menggunakan jenis penelitian pustaka library research. Adapun metode
yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan memaparkan dan
penggambaran secara gamblang dan transparan pada objek yang akan
diteliti, juga menggunakan metode analisis komparatif yaitu dengan
membandingkan masing-masing objek dan menganalisisnya.
Kesimpulan dan hasil penelitian yang penulis dapat adalah perbedaan
pengertian mengenai mukjizat Al-Qur‟an menurut Said Nursi dan menurut
Quraish Shihab. Dalam menafsirkan, keduanya lebih banyak memiliki
persamaan, perbedaan lain terdapat pada penjelasan salah satu aspek
mukjizat Al-Qur‟an menurut masing-masing pandangan. Perbedaan lain
pada metode penafsiran masing-masing mufassir, juga perbedaan pada
sumber penafsiran masing-masing. Adapun relevansi pandangan Said Nursi
dan Quraish Shihab tentang mukjizat Al-Qur‟an pada kehidupan zaman
sekarang yaitu contohnya pada salah satu aspek mukjizat yang kedua
mufassir sampaikan mengenai informasi berita ghaib, keduanya sepakat
memaknai beberapa ayat yang berkaitan dengan keadaan zaman sekarang.
Penafsiran keduanya menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur‟an Allah telah
menjelaskan akan memberikan umatnya sebuah musibah dan ujian,
sehingga pandangan ini yang relevan dengan kejadian manusia pada era
sekarang